Jumat 04 Dec 2020 18:00 WIB

Mahasiswa Luar Daerah Mulai Kembali ke Bandung

Kota Bandung termasuk salah satu zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
 Suasana Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang tampak sepi dari pengunjung, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (2/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang tampak sepi dari pengunjung, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah mahasiswa luar daerah yang belajar di perguruan tinggi di Kota Bandung, mulai kembali jelang aktivitas belajar tatap muka pada Januari 2021 mendatang. Diketahui, sejak pandemi covid-19 terjadi Maret lalu, kegiatan belajar sekolah dan perguruan tinggi dilakukan secara online atau daring.

"Mahasiswa-mahasiswa mulai ke Bandung, kost-kostan mulai diisi lagi," ujar Camat Coblong, Krinda Hamidipradja saat dihubungi, Jumat (4/12). 

Dia mengatakan, kondisi wilayah Coblong saat ini masuk lima besar kawasan zona merah penyebaran Covid-19. Menurutnya, salah satu yang berpotensi terdapat penyebaran virus korona di pasar tumpah Monumen Perjuangan dan di Dipatiukur. 

Selain itu, Coblong merupakan wilayah transit warga yang datang dari luar daerah ke Bandung sehingga pergerakan masyarakat tinggi. Wilayah Coblong merupakan kawasan wisata dan berbatasan dengan Kabupaten Bandung. 

"Kondisi tersebut memicu pergerakan masyarakat yang lebih tinggi," katanya.

Krinda mengungkapkan, salah satu yang dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran korona dengan melakukan buka tutup jalan Dipatiukur sejak pukul 18.00 Wib hingga pukul 06.00 Wib. Selain itu, pihaknya menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan.

"Kita surat edaran sudah ke pak RT dan RW dan komunitas, disana ada ormas. Yuk sama-sama bergerak menuntaskan covid-19 kita surat sudah, spanduk dipasang kemudian minta bantuan teman teman medsos  harus disiplin," katanya.

Pusat data dan informasi covid-19 Kota Bandung merilis hingga Kamis (3/12) kemarin jumlah kasus mencapai 3.867 kasus, kasus aktif 778 kasus, 2.970 kasus sembuh dan 119 kasus meninggal dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement