Jumat 04 Dec 2020 02:37 WIB

FIA Mulai Selidiki Insiden Kecelakaan Grosjean

FIA memperkirakan penyelidikan bisa berlangsung selama enam hingga delapan pekan.

 Staf memadamkan api dari mobil pembalap tim Haas, Romain Grosjean, setelah kecelakaan saat balapan F1 di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, Bahrain, Minggu, 29 November 2020.
Foto: AP/Brynn Lennon/Pool Getty
Staf memadamkan api dari mobil pembalap tim Haas, Romain Grosjean, setelah kecelakaan saat balapan F1 di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, Bahrain, Minggu, 29 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Otomotif Internasional (FIA) pada Kamis (3/12) menyatakan telah memulai investigasi terhadap insiden kecelakaan Romain Grosjean di Grand Prix Bahrain akhir pekan lalu. Sang pembalap Prancis mengalami luka bakar di kedua tangannya setelah mobil Haas yang ia kendarai kehilangan kendali dan menebus pagar pembatas hingga terbakar di pinggir trek.

Grosjean telah meninggalkan rumah sakit pada Rabu (2/12) dan mengucapkan terima kasih kepada para petugas yang telah sigap menyelamatkan dirinya dari kecelakaan maut itu. Ia menekankan profesionalisme para marshal yang membantu memadamkan api serta dokter FIA Ian Roberts.

"Saya katakan dia adalah pahlawan, dia mendekati api untuk sebisa mungkin menyelamatkan saya," kata Grosjean tentang Roberts seperti dikutip Reuters. "Saya merasakan tangan Ian menarik saya melewati pagar itu dan saya tahu saya aman. Saya ingat setiap detik dari itu dan hidup tidak akan pernah sama lagi, tapi saya yakin ini yang terbaik."

Sementara itu FIA memperkirakan penyelidikan bisa berlangsung selama enam hingga delapan pekan. FIA akan meninjau seluruh perangkat keamanan, bagaimana performa pagar pembatas itu sendiri dan peran para marshal yang berada di trek serta tim intervensi medis.

FIA akan bekerja sama dengan Formula 1, tim Haas, dan asosiasi pembalap Grand Prix GPDA, yang telah dihubungi untuk memberi masukan. Grosjean merupakan satu dari tiga direktur GPDA.

Para penyelidik juga akan memiliki data dari kamera mobil pembalap, perekam data yang terpasang di mobil, dan akselerometer yang mengukur gerakan kepala.

FIA segera setelah kecelakaan itu terjadi mengatakan bahwa benturan yang dirasakan pembalap tercatat sebesar 50G, sedangkan mobil Haas itu terekam melaju dengan kecepatan 221kpj.

"Dengan begitu banyaknya data yang tersedia di Formula 1, itu akan memungkinkan kami menentukan secara akurat setiap elemen dari apa yang terjadi dan pekerjaan ini telah dimulai," kata direktur keselamatan FIA Adam Baker. "Kami melakukan riset ini dengan sangat serius dan akan mengikuti proses yang teliti untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi sebelum mengajukan potensi perbaikan."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement