Jumat 04 Dec 2020 03:11 WIB

Ekonom: Tren Pemulihan Semakin Terlihat

Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pemulihan ekonomi nasional. Ilustrasi
Foto: RAISAN AL FARISIANTARA FOTO
Pemulihan ekonomi nasional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi menyebutkan, tren pemulihan memang sudah benar terlihat. Situasi terburuk sudah lewat dengan kontraksi hingga 5,39 persen pada kuartal kedua. 

Eric menjelaskan, pemulihan terlihat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga yang tumbuh positif dibandingkan kuartal kedua, meskipun secara tahunan masih menyusut. 

Eric memproyeksikan, tren pemulihan akan semakin terakselerasi pada periode Oktober hingga Desember. "Ekonomi akan tumbuh positif di kuartal keempat ini dan di tahun depan," tuturnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/12). 

Sepanjang 2020, Eric memperkirakan, ekonomi tumbuh di zona kontraksi yakni antara 0,8 persen hingga 0,7 persen. Selanjutnya, ekonomi bisa naik  di level enam persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target pemerintah dalam Undang-Undang APBN 2021, lima persen. 

Akselerasi pemulihan didasarkan pada asumsi bahwa pemerintah mulai melakukan vaksinasi massal Covid-19 pada kuartal pertama 2021. "Ini juga berkaca dari beberapa negara yang akan melakukan vaksinasi massal di beberapa negara," ujar Eric. 

Apabila dilihat dari sisi pengeluaran, Eric menuturkan, sektor konsumsi rumah tangga akan menjadi pendorong utama pertumbuhan PDB tahun depan. Investasi atau Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi kontributor berikutnya.

Pengeluaran pemerintah melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pun akan membantu pertumbuhan ekonomi. Baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui efek pengganda via konsumsi rumah tangga dan investasi. 

Sementara itu, net ekspor juga akan mendukung. Sebab, Eric mengatakan, permintaan terhadap ekspor Indonesia dari negara lain akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi dunia. 

Berdasarkan lapangan usaha, sektor yang akan mendorong ekonomi tahun depan adalah pengolahan, perdagangan hingga kesehatan. Akomodasi makanan yang sempat tertekan tahun ini pun dinilai Eric akan memberikan kontribusi besar seiring perbaikan terhadap demand. 

"Sektor-sektor lainnya berpotensi tumbuh positif dan cepat juga," kata Eric. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement