Jumat 04 Dec 2020 02:44 WIB

Bayi Ini Lahir dari Embrio Berusia 28 Tahun, Kok Bisa?

Molly juga diyakini sebagai embrio beku tertua yang berhasil dilahirkan dalam keadaan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Kaki Bayi
Foto: Pexels
Ilustrasi Kaki Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Embrio manusia yang dibekukan pada Oktober 1992 telah sukses dilahirkan di Tennessee Amerika Serikat. Embrio ini ditempatkan di rahim Tina (29 tahun) melalui transfer embrio beku. Bayi dari embrio beku itu lahir pada 26 Oktober 2020 lalu dan dinamai Molly Everette Gibson.

Meski dilahirkan pada 2020, namun Molly bisa disebut sebagai bayi tertua yang pernah lahir. Bahkan usianya mendekati usia Tina, sang ibunya. Bisa dibilang, mereka berdua telah berada di planet ini dalam waktu yang hampir sama, meskipun mereka terpisah satu generasi.

Baca Juga

"Sulit untuk meyakini ini. Tapi sejauh yang kami ketahui, Molly adalah keajaiban kecil kami,” kata Tina Gibson seperti dilansir dari Science Alert pada Kamis (3/12).

Molly juga diyakini sebagai embrio beku tertua yang berhasil dilahirkan dalam keadaan hidup. Ketika Molly lahir, dia merebut rekor yang sebelumnya dipegang Emma Wren Gibson, yang lahir dari embrio yang dibekukan selama 24 tahun.

Kebetulan, Emma adalah kakak perempuan Molly. Artinya, dua anak dari keluarga tunggal ini berasal dari dua embrio beku terlama yang pernah lahir. Molly dan Emma adalah saudara kandung genetik yang dibekukan pada saat yang sama, setelah disumbangkan secara anonim oleh orang tua kandung mereka, yang identitasnya belum diungkapkan.

Kelahiran tersebut difasilitasi oleh National Embryo Donation Center (NEDC) di Knoxville. Ini adalah sebuah organisasi nirlaba yang menerima embrio sumbangan dari orang tua kandung yang telah menjalani fertilisasi in vitro (IVF).

Dalam kasus seperti itu, daripada membiarkan embrio dibuang, orang tua dapat menyumbangkan embrio beku mereka ke NEDC. Hingga nanti, NEDC bekerja sama dengan calon orang tua yang mengajukan permohonan untuk mengadopsi, membawa dan melahirkan embrio.

NEDC telah memfasilitasi lebih dari 1.000 persalinan yang sukses dari embrio beku. Tetapi Emma dan Molly mewakili kasus yang paling luar biasa secara ilmiah. Sebab, mereka adalah embrio beku terlama yang pernah menjadi bayi.

"Selama embrio disimpan dengan benar di dalam tangki penyimpanan nitrogen cair pada suhu minus 396 derajat, mereka akan aman dan baik-baik saja ketika dilahirkan,” kata direktur lab NEDC, Carol Sommerfelt kepada New York Post.

"Dengan kelahiran Molly, kami tahu mereka dapat bertahan hidup setidaknya 27 setengah tahun dan mungkin lebih lama,” tambah dia. Meskipun Molly dan Emma adalah bukti kemungkinannya, namun masih ada banyak risiko dan ketidakpastian dalam prosesnya.

NEDC mencatat sekitar 75 persen dari embrio yang disumbangkan selamat dari proses pembekuan dan pencairan, lalu hanya sekitar 49 persen yang sukses dilahirkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement