Kamis 03 Dec 2020 18:49 WIB

Jadi Klaster, tak Ada Siswa MAN 22 Jakbar Ikut ke Yogyakarta

Hanya guru dan pegawai tata usaha yang pergi ke Yogyakarta

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Pintu masuk MAN 22 Jakarta Barat, di Jalan Kyai H. Djunaidi, Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kamis (3/12). Tak ada aktivitas di sekolah tersebut usai 33 gurunya positif Covid-19.
Foto: Republika/Febryan. A
Pintu masuk MAN 22 Jakarta Barat, di Jalan Kyai H. Djunaidi, Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kamis (3/12). Tak ada aktivitas di sekolah tersebut usai 33 gurunya positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DKI Jakarta Nur Pawaidudin memastikan tidak ada siswa yang ikut terlibat dalam perjalanan 47 guru serta pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat ke Yogyakarta dan menyebabkan puluhan orang di antaranya positif Covid-19. Nur menjelaskan, para guru dan pegawai itu berangkat ke Yogyakarta dengan menggunakan dua mobil pada tanggal 20-23 November 2020.

“Hanya guru dan (pegawai) TU, enggak ada siswa,” kata Nur saat dihubungi Republika, Kamis (3/12).

Nur mengungkapkan, usai kembali ke Jakarta, salah satu orang merasa tidak enak badan dan melakukan tes usap (swab test). Hasilnya, orang itu diketahui positif Covid-19. Akhirnya, sambung dia, seluruh guru dan staf TU yang ikut dalam perjalanan tersebut langsung melakukan tes usap secara berkala. Nur menuturkan, hingga kini, sudah ada 32 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

“Ternyata terkonfirmasi per sekarang itu 32 positif, tujuh orang negatif, yang lain masih menunggu hasil,” papar dia.

Menurut dia, Kanwil Kemenag DKI Jakarta tidak menerima pemberitahuan bahwa para guru dan staf itu akan melakukan perjalanan ke Yogyakarta dalam rangka pelepasan Kepala Sekolah MAN 22 yang pensiun. “Enggak ada, abik informasi maupun telepon. Enggak ada pemberitahuan,” ujarnya.

Selanjutnya, Nur menjelaskan, Kanwil Kemenag DKI Jakarta akan fokus dalam penanganan kesehatan 32 orang yang terpapar virus corona. Dia menyebut, apabila hal itu telah selesai ditangani, maka pihaknya akan melakukan penelusuran untuk menentukan tindakan berikutnya.

“Sekarang tindakannya kesehatan dulu, jangan ke yang lain. Nanti stres, kasian. Setelah kesehatan selesai, kami akan lakukan penelusuran, seperti apa gitu. Yang pasti kami tentu akan menyampaikan sesuai dengan ketentuan yang ada,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement