Kamis 03 Dec 2020 17:25 WIB

Enam Desa Tergenang Air Luapan Sungai Klawing

Ada ratusan warga yang mengungsi, karena genangan air di rumah warga cukup tinggi.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Foto udara banjir dari luapan Kali Klawing menggenangi jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). Curah hujan ekstrim pada Rabu (2/12) malam di wilayah selatan Jawa Tengah menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga meluap sehingga menyebabkan beberapa titik jalan dan permukiman warga terendam banjir.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Foto udara banjir dari luapan Kali Klawing menggenangi jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). Curah hujan ekstrim pada Rabu (2/12) malam di wilayah selatan Jawa Tengah menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga meluap sehingga menyebabkan beberapa titik jalan dan permukiman warga terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA  -- Sejumlah anak sungai yang bermuara di Sungai Serayu meluap. Salah satu anak sungai meluap, adalah Sungai Klawing yang mengalir di wilayah Kabupaten Purbalingga. Meluapnya sungai ini, menyebabkan enam desa di sepanjang bantaran sungai tergenang banjir.

"Ada enam desa yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Klawing. Yang terparah di Desa Jetis Kecamatan Kemangkon. Banjir di desa ini mencapai ketinggian 1,5 meter," kata Kepala BPBD Purbalingga, Omar Fauzi, Kamis (3/10). 

Desa lain yang juga tergenang banjir, antara lain Desa Gambarsari, Muntang, Kalialang, Sumilir dan Toyareja. Seluruhnya, berada di wilayah Kecamatan Kemangkon.

Menyusul bencana ini, dia menyatakan, puluhan KK sudah diungsikan ke lokasi yang aman. Antara lain, ke bangunan sekolah yang saat ini tidak digunakan karena pelajar sedang melaksanakan belajar dari rumah, ke balai desa dan masjid/mushola. 

 

"Ada ratusan warga yang mengungsi, karena genangan air di rumah warga cukup tinggi," katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan warga, Umar menyatakan, telah mendirikan sejumlah dapur umum. "Insya Allah tidak ada masalah dengan kebutuhan losgitik. Mulai tadi pagi, warga yang di pengungsian sudah mendapat bantuan makanan," katanya.

Umar juga menyebutkan, menjelang siang ketinggian air di beberapa lokasi yang tergenang banjir sudah mulai surut. Hal ini menyusul kondisi cuaca yang sepanjang Kamis siang hingga sore yang cenderung cerah. 

"Mudah-mudahan kondisi ini berlangsung sampai malam, sehingga kondisi banjir bisa surut sepenuhnya," katanya.

Menyusul adanya pengungsian di lokasi bencana, Kepala Dinas Kesehatan Hanung Wikantono, mengaku telah menerjunkan petugas medis ke lokasi pengungsian. Selain memberi layanan kesehatan bagi warga, juga memberikan penyuluhan agar warga di pengungsian tetap menerapkan protokol kesehatan. 

"Dalam kondisi apa pun, protokol kesehatan sebisa mungkin harus ditegakkan. Paling tidak, jangan lepaskan masker," katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement