Kamis 03 Dec 2020 12:27 WIB

Kasus Klaster Pesantren di Tasikmalaya Bertambah

Pasien klaster pesantren diisolasi mandiri di lingkungan pesantren.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Kasus Klaster Pesantren di Tasikmalaya Bertambah. Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Kasus Klaster Pesantren di Tasikmalaya Bertambah. Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya dari salah lingkungan pesantren mengalami peningkatan. Total, terdapat 190 orang yang terkonfirmasi positif di salah satu pesantren yang berlokasi di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Kamis (3/12) terdapat penambahan 256 kasus dari hari sebelumnya. Penambahan ratusan kasus itu mayoritas berasal dari klaster pesantren. 

Baca Juga

"Mayoritas dari klaster pesantren di Kecamatan Cibeureum," kata Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis.

Ia menyebutkan, saat ini total kasus terkonfirmasi dari lingkungan pesantren itu berjumlah sekitar 190 orang. Angka itu mengalami penambahan yang cukup signifikan. Sebab, sebelumnya kasus di pesantren itu hanya berjumlah sekitar 46 orang. 

Ivan mengatakan, seluruh pasien terkonfirmasi positif dari pesantren itu diisolasi mandiri di lingkungan pesantren tersebut. Isolasi mandiri di pesantren memungkinkan sebab, pesantren tersebut memiliki lahan yang luas. 

"Jadi ada bangunan di sana yang disiapkan untuk isolasi mandiri," kata dia.

Ia mengatakan, isolasi mandiri dilakukan untuk pasien dari klaster pesantren juga dilakukan lantaran kapasitas tempat isolasi terpusat di Kota Tasikmalaya sudah tidak memadai. Saat ini, ia masih terus mencari solusi untuk penanganan kasus Covid-19 yang masih terus meningkat. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis pagi, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 1.000 kasus. Sebanyak 450 orang telah dinyatakan sembuh, 523 orang masih aktif, dan 27 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement