Kamis 03 Dec 2020 09:14 WIB

AP II Siapkan Posko Natal dan Tahun Baru

AP II memperkirakan puncak arus mudik ada pada 23-24 Desember 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan menyiapkan posko untuk memantau operasional selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2020/2021. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan monitoring dan kesiapsiagaan dilakukan 18 hari mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 untuk memastikan terjaganya operasional dan pelayanan selama periode Natal dan Tahun Baru 2020/2021.
Foto: AP II
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan menyiapkan posko untuk memantau operasional selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2020/2021. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan monitoring dan kesiapsiagaan dilakukan 18 hari mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 untuk memastikan terjaganya operasional dan pelayanan selama periode Natal dan Tahun Baru 2020/2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan menyiapkan posko untuk memantau operasional selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2020/2021. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan monitoring dan kesiapsiagaan dilakukan 18 hari mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 untuk memastikan terjaganya operasional dan pelayanan selama periode Natal dan Tahun Baru 2020/2021.

“Pada tahun-tahun sebelumnya posko Nataru hanya digunakan untuk memantau tren lalu lintas penerbangan, dan pada tahun ini dengan adanya pandemi Covid-19, tugas posko bertambah yakni memonitor operasional bandara dan pelayanan,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (3/12).

Dia memastikan posko Nataru akan diaktifkan di seluruh bandara sebagai wadah untuk koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi 3C dengan seluruh stakeholders. Awaluddin menuturkan, posko Nataru 2020/2021 akan memiliki key performance indicator untuk memonitoring area operasional dan pelayanan agar menjaga kinerja sumber daya manusia, keandalan infrastruktur di sisi udara dan darat, dan juga penerapan berbagai prosedur.

Awaluddin mengatakan, salah satu bentuk monitoring aspek operasional di bandara yaitu memastikan penerapan jaga jarak fisik, kelancaran validasi dokumen rapid test atau PCR test, dan check in area. Sementara salah satu monitoring aspek pelayanan antara lain memastikan ketersediaan hand sanitizer, pelaksanaan disinfeksi, dan kebersihan di setiap area.  

“Tren lalu lintas penerbangan juga tetap dipantau secara real time setiap hari pada periode monitoring dan kesiapsiagaan, sebagai salah satu upaya kami dalam mengantisipasi dan menjaga operasional bandara tetap berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang baik,” jelas Awaluddin.

AP II memperkirakan puncak arus mudik ada pada 23-24 Desember 2020 dan 30-31 Desember 2020. Selanjutnya, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 3 Januari 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement