Rabu 02 Dec 2020 23:13 WIB

Sosok Ideal Kapolri Menurut Organisasi Kepemudaan KNPI  

KNPI menyarankan kriteria ideal sosok yang akan menjabat kapolri

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama menyampaikan kriteria ideal kapolri
Foto: dok istimewa
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama menyampaikan kriteria ideal kapolri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan tertinggi di kepolisian segera mengalami pergantian, menyusul pensiunnya Kapolri Idham Azis pada Januari 2021.

Sejumlah nama disebut-sebut akan menggantikan Jenderal Idham Azis. Lantas, bagaimana kriteria Kapolri baru menurut  Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama?

Baca Juga

Dikatakan Haris, sejumlah nama sudah banyak dibicarakan. Mulai dari bintang tiga sampai bintang dua digadang-gadang sebagai Tri Brata 1 menggantikan Jenderal Idham Azis. 

“Kapolri kedepan haruslah sosok yang memiliki integritas dan rekam jejak yang baik, termasuk kapasitas, kapabilitas dan kompetensi yang baik, serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi sipil di negara hukum yang demokratis seperti Indonesia,” ujar Haris, Rabu (2/12).

 

Menurut Haris, Presiden Jokowi pasti membutuhkan Kapolri yang dekat dengannya, karena dengan begitulah bisa menterjemahkan maksud dan tujuan presiden untuk pembangunan nasional.

“Pembangunan nasional akan tercipta dengan baik ketika stabilitas politik terjadi.  Indonesia membutuhkan Kapolri yang mempunyai pengalaman dalam bidang keamanan dan kemampuan mengelola konflik sosial di masyarakat,” ujar dia. 

Seorang Kapolri adalah orang yang harus dekat dengan seluruh kelompok dan ormas terutama organisasi kepemudaan, aktivis sosial dan mahasiswa. Karena peran-peran dari kelompok menengah tersebut mempunyai kapasitas dalam mengelola dan memberdayakan masyarakat.

“Kapolri yang baru harus merepresentasikan sosok yang visioner, cakap dan kuat dalam mengemban tugas dan tanggung jawab kepolisian, memegang teguh keadilan serta penegakan hukum yang manusiawi, persuasif dan humanis,” kata dia.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement