Rabu 02 Dec 2020 19:06 WIB

Badung Sosialisasikan Penerapan Protokol Kesehatan bagi UMKM

Pendapatan daerah Kabupaten Badung hampir 80 persen dari pajak hotel dan restoran.

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meracik minuman produksinya saat mengikuti pameran UMKM di kawasan Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (23/6/2020). Kegiatan pameran tersebut diselenggarakan untuk mendorong dan menggerakkan masyarakat setempat khususnya warga yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata akibat pandemi COVID-19 untuk dapat berwirausaha sebagai upaya peningkatan pendapatan ekonomi. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meracik minuman produksinya saat mengikuti pameran UMKM di kawasan Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (23/6/2020). Kegiatan pameran tersebut diselenggarakan untuk mendorong dan menggerakkan masyarakat setempat khususnya warga yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata akibat pandemi COVID-19 untuk dapat berwirausaha sebagai upaya peningkatan pendapatan ekonomi. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.

IHRAM.CO.ID,BANDUNG -- Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, Bali, mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

"Kami mengharapkan kesadaran para penggerak UMKM untuk bisa menerapkan protokol kesehatan agar seluruh masyarakat yang datang ke Badung merasa aman dan nyaman karena dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat diharapkan dapat memutus mata rantai Covid-19," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana di Mangupura, Rabu (2/12).

Sosialisasi tersebut dilakukan pada 1-16 Desember dengan peserta pelaku UMKM se-Badung sebanyak 1.100 orang, pedagang di objek wisata 1.199 orang serta pengurus dan pengelola koperasi sebanyak 240 orang dan menghadirkan narasumber dari Dinas Perdagangan dan UMKM, Dinas Kesehatan, DLHK serta BPBD Badung.

Made Widiana mengatakan, sosialisasi penerapan protokol kesehatan bagi pelaku UMKM se-Badung 2020 dilakukan untuk memberikan geliat kehidupan kepada para pelaku dan penggiat pariwisata yang merupakan sektor utama di wilayah Badung.

Nantinya, pelaku UMKM diharapkan juga mampu menerapkan program Cleanlinnes, Health, Safety, Environment (CHSE) dalam menyambut era adaptasi kebiasaan baru mengingat sektor UMKM juga merupakan nafas pendukung pariwisata di Badung.

"Karena itu kami melakukan langkah-langkah cermat dan tepat dengan memberikan ruang dan waktu kepada para penggerak UMKM untuk tetap berkarya dan menghasilkan sesuatu untuk keberlangsungan hidup dan kehidupan pariwisata di Badung tentunya dengan protokol kesehatan yang berlaku," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga sangat mengapresiasi para penggerak UMKM yang telah diajak bersama sama dalam berbagai upaya pemulihan sektor pariwisata di Badung yang terdampak pandemi Covid-19.

"Pendapatan daerah Kabupaten Badung hampir 80 persen dari pajak hotel dan restoran. Untuk itu kehidupan harus terus berjalan, pariwisata Badung harus bangkit dan ini menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat," kata Made Widiana.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement