Rabu 02 Dec 2020 06:12 WIB

Angka Kematian di Jateng Naik 134,1 Persen

Tingginya angka kematian bukti layanan perawatan Covid-19 belum memadai.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis membawa jenazah pasien Covid-19. Angka kematian pasien Covid-19 meningkat di sejumlah daerah, Jateng duduki angka kematian tertinggi di Indonesia pada Selasa (1/12).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Petugas medis membawa jenazah pasien Covid-19. Angka kematian pasien Covid-19 meningkat di sejumlah daerah, Jateng duduki angka kematian tertinggi di Indonesia pada Selasa (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan angka kematian tertinggi dalam satu pekan. Kenaikan angka kematian bahkan melonjak 134,1 persen dari 82 kasus menjadi 192 kasus.

Angka kematian kemudian disusul oleh Jawa Timur yang naik sebesar 67,2 persen dari 134 menjadi 224 kasus. Banten naik 17 kali lipat dari 0 menjadi 17 kasus. Kalimantan Timur naik dari 2 menjadi 18 kasus. Dan Kepulauan Riau naik dari 3 menjadi 15 kasus kematian.

Baca Juga

“Ini tentunya bukan prestasi yang baik. Kenaikan angka kematian menunjukan bahwa treatment kepada mereka yang positif Covid-19 di fasilitas kesehatan masih belum memadai,” jelas Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers.

Tingginya angka kematian ini menunjukan layanan perawatan terhadap pasien Covid-19 belum memadai. Karena itu, kondisi ini harus menjadi perhatian seluruh pihak.

Wiku mengatakan, saat ini sejumlah daerah termasuk Jawa Tengah sedang melakukan verifikasi data dengan Kementerian Kesehatan agar terjadi sinkronisasi antara data pusat dengan daerah. Lebih lanjut, Wiku juga meminta kepala daerah dengan angka kematian tertinggi agar segera melakukan evaluasi penanganan pasien Covid-19 untuk menekan tingginya kasus kematian di daerah.

“Segera petakan masalah yang menghambat upaya penanganan dan cari jalan keluarnya. Jika terdapat kendala yang cukup sulit, koordinasikan dengan pemerintah pusat dan satgas pusat,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement