Selasa 01 Dec 2020 17:59 WIB

Akhir Tahun, Bank Permata Optimistis Naik ke BUKU IV

Hal ini didorong konsolidasi Bank Permata dan Bangkok Bank yang memasuki tahap akhir.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Permata Bank Ridha DM Wirakusumah. PT Bank Permata Tbk optimistis dapat naik ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV pada akhir tahun ini.
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur Utama Permata Bank Ridha DM Wirakusumah. PT Bank Permata Tbk optimistis dapat naik ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV pada akhir tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk optimistis dapat naik ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV pada akhir tahun ini. Hal ini didorong proses konsolidasi antara Bank Permata dan Bangkok Bank cabang Indonesia yang memasuki tahap finalisasi.

Direktur Utama Permata Bank Ridha DM Wirakusumah mengatakan, proses konsolidasi juga akan mendorong modal inti tier 1 perusahaan, sehingga bisa memenuhi syarat menjadi BUKU IV yakni minimum Rp 30 triliun. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) juga diyakini naik sampai 30 persen.

Baca Juga

"Kami sedang bangun CKPN dengan target di atas 200 persen, mudah-mudahan bank kami makin berkelanjutan dan kuat," ujar Ridha, Selasa (1/12).

Saat ini Bank Permata akan mulai lebih fokus pada pembiayaan berwawasan lingkungan. Bank Permata akan ikut serta membangun banyak energi berkelanjutan seperti, geotermal, tenaga surya, dan tenaga air. 

 

Bank Permata akan ikut mendorong gaya hidup masyarakat sehat seperti mendorong debitur produsen makanan sehat. Selain juga akan fokus pada industri daur ulang sampah.

"Kami juga ikut banyak pemberdayaan wanita yang fungsinya dalam pengembangan ekonomi semakin krusial termasuk juga kaum difabel," ungkap Ridha.

Berdasarkan paparan publik Bank Permata, perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih setelah pajak sebesar 48 persen pada Juni 2020 menjadi Rp 366 miliar dari posisi Juni 2019 senilai Rp 711 miliar. Adapun perolehan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional selain bunga yang masing-masing tumbuh 12 persen year on year (yoy) dan delapan persen yoy pada Juni 2020. Hanya saja, beban operasional selain bunga bunga juga meningkat hingga tiga persen (yoy) pada Juni 2020.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement