Selasa 01 Dec 2020 14:15 WIB

Terbengkalainya Masjid Kulsumpura di Hyderabad

Masjid Kulsumpura di Hyderabad terbengkalai.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Terbengkalainya Masjid Kulsumpura di Hyderabad. Foto: Masjid Shahi Jama, yang ada di Meerut, kawasan kota tua India.
Foto: Hindustan Times
Terbengkalainya Masjid Kulsumpura di Hyderabad. Foto: Masjid Shahi Jama, yang ada di Meerut, kawasan kota tua India.

REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Masjid Kulsumpura di Karwan, Hyderabad, India, merupakan sebuah kemegahan arsitektur berusia 400 tahun, dan ini memegang posisi penting dalam sejarah wilayah tersebut. Namun eksistensinya membutuhkan perhatian dari para pembuat kebijakan.

Panitia pengelola masjid menyatakan, mereka telah menyerahkan beberapa perwakilan ke departemen warisan negara untuk memulihkan struktur guna mencegah kerusakan lebih lanjut, akan tetapi ini tidak berhasil. Anggota eksekutif komite masjid, Mohammed Omer Ali Waseem mengatakan, mereka telah menulis surat ke departemen arkeologi negara sejak 2014, kemudian meminta mereka untuk memulihkan masjid, namun upaya ini tidak berhasil.

Baca Juga

"Saya memberikan representasi baru awal bulan ini meminta departemen warisan negara untuk memulai pekerjaan restorasi. Kerusakannya sangat parah sehingga seluruh struktur bisa runtuh kapan saja," kata Waseem, dilansir dari laman Times of India (TOI) pada Selasa (1/12).

Masjid ini dibangun oleh Putri Kulsum Begum, anak perempuan Sultan Mohammed Qutub Shah sebagai mahar yang diterimanya dari suaminya sebagai pertimbangan pernikahan. Arsitektur masjid dikatakan sangat mirip dengan masjid Qutub Shahi lainnya di kota.

Kendati demikian, tanpa adanya upaya restorasi atau pelestariannya, masjid yang dibangun antara 1612 dan 1626 Masehi ini melukiskan gambaran yang menyedihkan, tanpa menarik pengunjung. Banyak orang yang lewat tanpa mengetahui nilai aslinya.

Kunjungan TOI ke bangunan tersebut mengungkapkan bahwa menaranya ditutupi dengan tumbuhan yang tumbuh subur. Hal ini dapat menjadi penyebab retakan besar yang berkembang di menara dan bagian luar masjid lainnya. Pada bagian plesteran dinding yang mengesankan juga dapat dilihat terkelupas di banyak tempat pada strukturnya.

Panitia pelaksana menerima surat dari direktur departemen arkeologi pada 2017 menyatakan bahwa seorang arsitek konservasi telah mengunjungi situs tersebut, dan menyiapkan perkiraan 42 lakh rupee India. Akan tetapi mereka tidak dapat bekerja, karena kurangnya dana.

Semetara itu, Wakil direktur departemen warisan negara, B Narayana mengatakan, perencanaan terkait restorasi belum lama ini telah diserahkan kepada pemerintah.

"Kami baru-baru ini menyerahkan rencana aksi kami kepada pemerintah untuk restorasi struktur. Begitu proposal untuk rencana aksi itu disetujui dan dana dicairkan, kami bisa mulai bekerja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement