Selasa 01 Dec 2020 06:33 WIB

Gajah Paling Kesepian di Dunia Memulai Hidup Baru di Kamboja

Penyanyi Cher turut mengantar gajah Kaavan ke rumah barunya di Kamboja.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
 Kaavan, gajah di kebun binatang Maragzar di Islamabad, Pakistan, 23 November 2020. Satu-satunya gajah Asia di Pakistan ini dikirim kembali ke habitat permanen gajah di Kamboja setelah 35 tahun di Pakistan.
Foto: EPA
Kaavan, gajah di kebun binatang Maragzar di Islamabad, Pakistan, 23 November 2020. Satu-satunya gajah Asia di Pakistan ini dikirim kembali ke habitat permanen gajah di Kamboja setelah 35 tahun di Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Gajah sebatang kara yang tinggal di kebun binatang Pakistan tiba di Kamboja dengan pesawat kargo pada Senin. Gajah bernama Kaavan akan memulai hidup baru dengan sesama gajah Asia lainnya di suaka margasatwa setempat.

Suksesnya proses pemindahan Kaavan menjadi buah dari kampanye yang digagas penyanyi sekaligus aktris asal Amerika Serikat, Cher. Ia juga turut mengantar Kaavan ke rumah barunya.

Baca Juga

Cher hadir di di bandara kota terbesar kedua Kamboja, Siem Reap, untuk menyambut Kaavan. Mengenakan kacamata hitam, masker hitam, dan jaket putih, Cher juga bertemu dengan para dokter hewan yang menemani Kaavan, yang melakukan perjalanan panjang dengan peti yang dibuat khusus.

Setibanya di bandara, Kaavan masih harus berkendara lagi selama 90 menit lagi untuk tiba di tempat perlindungan. Sampai di tempat tujuan pada Senin malam, Organisasi penyelamat hewan Four Paws menyebut, Kaavan akan bisa menghirup udara segar pada Selasa siang.

"Kaavan sedang makan, tidak stres, dia bahkan sempat tidur sebentar, berdiri bersandar di dinding kandang. Dia berperilaku seperti sudah sering terbang," kata Amir Khalil, dokter hewan Four Paws, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/12).

Cher telah menulis lagu yang mendesak agar Kaavan dibebaskan dari kondisi yang suram dan terisolasi di Kebun Binatang Islamabad. Penyanyi peraih banyak penghargaan itu bersama kru film yang mendokumentasikan kisah Kaavan mengaku bangga bisa menjadi bagian dari upaya pembebasan seekor gajah yang telah dibelenggu di kandang selama 17 tahun.

Puluhan pekerja satwa liar dan ahli yang dipimpin oleh Four Paws menggunakan kerekan dan tali untuk menarik gajah yang telah dibius ke dalam kandang sebelum ia dimasukkan ke dalam pesawat kargo buatan Rusia. Para penjaga Kaavan membawa lebih dari 200 kilogram makanan termasuk pisang dan melon untuk membuatnya sibuk selama perjalanan.

Kaavan disebut sebagai gajah paling kesepian di dunia karena menjadi satu-satunya gajah Asia yang menghuni Kebun Binatang Marghazar di Ibu Kota Islamabad, Pakistan. Pasangannya mati secara tragis akibat penyakit infeksi yang berujung gangren pada 2012.

Sejak ditinggal pasangannya, Kaavan muram. Gajah yang sudah 35 tahun tinggal di Kebun Binatang Marghazar itu terus menggelengkan kepalanya selama berjam-jam, yang menurut tim medis dokter hewan dan ahli satwa liar sebagai akibat dari kebosanannya.

Tak saja menderita secara emosional, fisik Kaavan juga dalam kondisi tidak baik. Ia mengalami kelebihan berat badan sekaligus malnutrisi akibat terlalu banyak diberi tebu murni dan cuma mendapat sedikit sayur maupun buah.

Pemeriksaan medis pada bulan September menunjukkan kuku Kaavan retak dan tumbuh terlalu banyak. Kondisi itu merupakan hasil dari bertahun-tahun tinggal di kandang yang tidak layak dengan lantai yang merusak kakinya.

Pengadilan tinggi Pakistan pada Mei lalu memerintahkan penutupan kebun binatang tempat Kaavan menghabiskan sebagian besar hidupnya tersebut akibat kelalaian sistemik. Berkat kerja sama aktivis penyayang hewan dan jasa Cher, Kaavan dapat memulai hidup barunya di Kamboja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement