Selasa 01 Dec 2020 01:13 WIB

Pilkada Momentum Generasi Muda Lebih Kritis Pilih Pemimpin

Ketahanan pangan yang memadai dan berkualitas merupakan kunci menghasilkan SDM unggul

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pilkada Momentum Generasi Muda Lebih Kritis Pilih Pemimpin (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Pilkada Momentum Generasi Muda Lebih Kritis Pilih Pemimpin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang diharapkan menjadi momentum generasi muda untuk berpikir kritis dalam memilih calon pemimpin daerah. Salah satunya, Pilkada diharapkan melahirkan calon pemimpin daerah yang peduli terhadap ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

Hal ini menjadi salah satu fokus perkumpulan anak muda yang tergabung dalam program Warga Muda Jaga Pilkada pada webinar bertema “Berdaulat Pangan, Berdaulat Masa Depan".

"Anak muda harus berani pilih kepala daerah yang pro terhadap kedaulatan pangan lokal dan masa depan anak muda di daerah," ujar Koordinator Program Sosial Warga Muda Bilal Sukarno dalam keterangan yang dikutip, Senin (30/11).

Bilal menilai generasi muda perlu mencari calon pemimpin daerah yang peduli terhadap ketahanan pangan Indonesia di masa depan. Sebab, kondisi krisis pangan erat kaitanya dengan kegagalan politik dalam melestarikan lingkungan.

Ia pun mendorong generasi muda daerah untuk memilih kepala daerah yang mau mengadopsi pendekatan kebijakan pembangunan keberlanjutan serta mendukung kedaulatan pangan lokal. "Di era ini kegiatan ekonomi yang merusak bumi  justru diberikan karpet merah oleh penguasa juga pengusaha," katanya.

Terlebih, ketahanan pangan yang memadai dan berkualitas merupakan kunci menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul dengan terpenuhinya gizi dan nutrisi masyarakat.

Pegiat dari Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Wdiya Hasian Situmeang menilai dalam Konteks Pilkada 2020,  anak muda harus lebih peduli dengan calon pemimpin yang akan dipilih, termasuk calon pemimpin yang mempunyai kontrak politik pro kedaulatan pangan.

Ia mengatakan untuk mewujudkan kedaulatan pangan perlu adanya niat baik bersama dan perjuangan politik kaum muda. “Ada beberapa Pilar untuk menyokong kedaulatan pangan diantaranya: Reforma Agraria, Pertanian Berkelanjutan, Perdagangan Berkeadilan, Konsumsi Pangan Lokal," katanya.

Pengurus KADIN Indonesia Bidang UMKM Koperasi Dewi Hutabarat mengingatkan adanya pandemi Covid-19 mengingatkan betapa pentingnya memenuhi kebutuhan pangan Indonesia. Karena itu, ia menekanan isu kedaulatan pangan menjadi hal yang diperhatikan pemilih dalam memilih pasangan calon di Pilkada 2020.

Namun demikian, salah satu yang menjadi masalah di kedaulatan pangan Indonesia saat ini adalah persoalan ketimpangan pemilikan lahan. Penggagas Harvest Mind Niki Sulaeman menilai masalah ketimpangan kepemilikan lahan bisa menjadi perhatian utama Pemerintah. "Seharusnya hukum agraria dapat diterapkan benar-benar agar tidak terjadi ketimpangan kepemilikan lahan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement