Selasa 01 Dec 2020 00:24 WIB

RSKJ Bengkulu Tutup Layanan Anak Berkebutuhan Khusus

Terapi untuk anak berkebutuhan khusus dilakukan dengan kontak fisik.

RSKJ Bengkulu Tutup Layanan Anak Berkebutuhan Khusus. Seorang anak berkebutuhan khusus (autis) mendapat terapi sensory integrasi dari terapis. Ilustrasi
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
RSKJ Bengkulu Tutup Layanan Anak Berkebutuhan Khusus. Seorang anak berkebutuhan khusus (autis) mendapat terapi sensory integrasi dari terapis. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Suprapto Bengkulu menutup sementara pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus karena alasan pandemi Covid-19.

Direktur RSKJ Soeprapto Bengkulu Syafriadi mengatakan penutupan dilakukan dengan pertimbangan agar tidak terjadi penularan virus corona jenis baru terhadap anak berkebutuhan khusus yang menjalani terapi di rumah sakit tersebut. Pendampingan terhadap anak berkebutuhan khusus dilakukan dengan metode kontak fisik antara pendamping dan anak.

Baca Juga

"Untuk anak berkebutuhan khusus seperti autis mengobatinya itu dia dipeluk dengan pendampingnya, itu terapi wicara jadi bisa saja tertular makanya kami setop dulu," kata dia, Senin (30/11).

Syafriadi menambahkan, saat ini ada sekitar 45 orang anak berkebutuhan khusus yang terdaftar menjalani terapi di rumah sakit tersebut. Ia mengaku belum bisa memastikan kapan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus itu akan dibuka kembali.

"Mungkin diawal Januari akan kami mulai lagi, tetapi itu masih melihat situasi dan kondisi penularan Covid-19 ini karena kami tidak mau mengambil resiko," ucapnya.

Data dari Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu menyebutkan hingga kini total kasus konfirmasi positif Covid-19 di daerah itu mencapai 1,823 kasus. Persentase kasus positif itu mencapai 14,13 persen jika dihitung dari jumlah spesimen yang diperiksa yakni sebanyak 12.882 sampel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement