Senin 30 Nov 2020 13:44 WIB

PVMBG: Semeru Masih Level Waspada

Terakhir, jarak luncur guguran lava pijar masih berkisar 1 km, Ahad (29/11). 

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan sejak Jumat (27/11).
Foto: BB TNBTS
Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan sejak Jumat (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan status Gunung Semeru masih di level II atau waspada, Senin (30/11). Tidak ada perubahan status meski aktivitas gunung sempat dilaporkan meningkat sejak Jumat (27/11).

Pada level waspada II ini, PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer (km) dari puncak. Hal ini berlaku pula di radius empat km pada arah bukaan kawah. 

Semeru termasuk gunung aktif yang sering mengalami gempa letusan setiap hari. Secara visual, guguran lava sempat terlihat jelas di puncak Semeru pada Jumat (27/11). "Jadi kalau pertanyaannya meletus, ya memang meletus //kan// gunung api," Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat, PVMBG, Nia Haerani saat dikonfirmasi //Republika//, Senin (30/11).

Terakhir, jarak luncur guguran lava pijar masih berkisar satu km, Ahad (29/11). Menurut Nia, pengamatan guguran lava tersebut masih lebih pendek dibandingkan Mei 2020. Tercatat, jarak luncur lava pijar di Gunung Semeru mencapai 2,5 km pada Mei lalu.

Di kesempatan tersebut, Nia juga mencoba menjelaskan makna letusan atau erupsi. Fenomena ini merupakan gejala keluarnya material dari perut bumi ke permukaan melalui puncak atau kawah gunung api. "Bentuknya bisa batuan, gas, istilah awamnya kalau ada sesuatu yang keluar," jelasnya.

Erupsi biasanya dibagi dua, yakni efusif dan eksplosif. Eksplosif itu meletus sedangkan efusif lebih pada keluarnya bebatuan atau material termasuk aliran lava. Namun untuk efusif tidak mengalami proses meletus seperti halnya eksplosif.

Adapun untuk Semeru, Nia menjelaskan, gunung ini mempunyai dua tipe erupsi. Semeru mengalami eksplosif karena bagian puncaknya menghasilkan lontaran batuan pijar. Di sisi lain, juga mengalami efusif karena terdapat aliran lava.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement