Senin 30 Nov 2020 10:47 WIB

Presiden Jokowi: Kasus Covid di Indonesia Memburuk

Jokowi meminta seluruh pihak agar berhati-hati terhadap lonjakan kasus Covid ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Mas Alamil Huda
Presiden RI, Joko Widodo
Foto: Sekretariat Presiden
Presiden RI, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir ini. Berdasarkan data per 29 November, Jokowi menyebut, kasus aktif secara nasional bahkan meningkat jumlahnya menjadi 13,41 persen dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar 12,78 persen. Presiden pun meminta seluruh pihak agar berhati-hati terhadap lonjakan kasus Covid ini.

“Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia. Tapi, hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11).

Selain memburuknya angka kasus aktif, Jokowi juga mengatakan, tingkat kesembuhan semakin menurun. Pada pekan lalu persentase kesembuhan pasien Covid secara nasional mencapai 84,03 persen. Namun, pada pekan ini angka kesembuhan semakin menurun menjadi 83,44 persen.

Jokowi mengatakan, lonjakan jumlah kasus aktif pada pekan ini disebabkan karena munculnya kasus yang terjadi pada pekan-pekan sebelumnya. “Ini semuanya memburuk, semuanya. Karena adanya tadi kasus yang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin,” kata Jokowi.

Presiden pun juga menyoroti dua provinsi dengan lonjakan kasus tertinggi dalam beberapa hari terakhir ini, yakni Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Karena itu, ia menginstruksikan agar kepala daerah dan Satgas Penanganan Covid-19 betul-betul memberikan perhatian pada kondisi ini. “Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis,” tambah dia.

Seperti diketahui, pada penambahan kasus harian Ahad (29/11) kemarin, Jawa Tengah menyumbangkan kasus tertinggi dengan laporan 2.036 kasus baru dan DKI Jakarta menempati posisi berikutnya dengan 1.431 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement