Ahad 29 Nov 2020 22:45 WIB

15 Ventilator Dikirim WHO ke Jalur Gaza

Sumbangan perangkat perawatan intensif itu didanai Kuwait.

Rep: Reuters/Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Fakhruddin
15 Ventilator Dikirim WHO ke Jalur Gaza. Seorang pria Palestina yang membawa barang belanjaan untuk keluarganya tampak menyeberang penghalang beton yang digunakan untuk mengisolasi jalan yang menuju antara Gaza dan Jalur Gaza utara di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung di Kota Gaza, Jalur Gaza, Sabtu, (29/8).
Foto: EPA
15 Ventilator Dikirim WHO ke Jalur Gaza. Seorang pria Palestina yang membawa barang belanjaan untuk keluarganya tampak menyeberang penghalang beton yang digunakan untuk mengisolasi jalan yang menuju antara Gaza dan Jalur Gaza utara di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung di Kota Gaza, Jalur Gaza, Sabtu, (29/8).

IHRAM.CO.ID,GAZA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan 15 ventilator ke rumah sakit di Jalur Gaza pada Ahad (29/11). Bantuan peralatan medis itu diberikan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

Sumbangan perangkat perawatan intensif itu didanai Kuwait. Bantuan diberikan sepekan setelah penasihat kesehatan masyarakat lokal dan internasional mengatakan rumah sakit di Gaza dapat kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

“Perangkat ini akan membantu tim medis memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien, tetapi itu tidak cukup,” kata Abdullatif Alhaj dari Kementerian Kesehatan Gaza. Alhaj mengatakan rumah sakit menderita kekurangan oksigen penting dalam perawatan pasien Covid-19.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 342 pasien Covid-19, 108 di antaranya dalam kondisi kritis, sedang dirawat di rumah sakit. Unit perawatan intensif sudah diperluas menjadi 150 tempat tidur selama sepekan terakhir. Dari 150 ventilator yang tersedia, lebih dari separuhnya telah digunakan.

"Sistem kesehatan sekarang dapat bertahan selama beberapa pekan setelah perluasan tempat tidur," kata Abdelnaser Soboh, kepala kesehatan darurat di kantor cabang WHO di Gaza.

Gaza telah mencatat hampir 20 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 97 warga di wilayah yang diblokade tersebut telah meninggal akibat virus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement