Senin 30 Nov 2020 02:08 WIB

Lab PCR di Kota Tasikmalaya Ditarget Segera Beroperasi

Kota Tasikmalaya telah lama diberi bantuan alat pemeriksaan PCR

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan memeriksa sampel tes usap PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan memeriksa sampel tes usap PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kota Tasikmalaya telah lama diberi bantuan alat pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) untuk penanganan Covid-19 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, alat yang berada di laboratorium tu belum juga dapat digunakan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan belum digunakannya alat itu dikarenakan laboratorium yang ada saat ini masih terkendala dalam masalah penyaringan (filter). Karenanya, alat PCR itu belum dapat digunakan untuk menguji sampel tes swab.

Baca Juga

"Karena filternya harus disempurnakan dulu untuk keamanan. Sekarang kita terus sempurnakan. Mudah-mudahan Senin besok bisa digunakan, tidak ada pengunduran lagi," kata dia, Ahad (29/11).

Ia menjelaskan selama ini pengujian sampel tes swab di Kota Tasikmalaya masih harus mengandalkan mesin PCR portabel. Selain itu, pengujian sampel tes swab juga dilakukan dengan bekerja sama dengan rumah sakit di daerah lain.

Pasalnya, kapasitas mesin PCR portabel yang tersedia sangat terbatas. Uus menyebut mesin PCR portabel hanya dapat menguji sekitar delapan sampel sekali bekerja. Dalam satu hari, mesin portabel hanya dapat dijalankan sebanyak tiga kali. Artinya, maksimal mesin itu hanya dapat menguji 24 sampel per hari.

Sementara itu, mesin PCR yang ada di laboratorium dapat menguji hingga 80 sampel sekali bekerja. Mesin itu juga dapat dijalankan tiga kali dalam sehari. "Itu kan bisa banyak jadinya yang diketahui," kata Uus.

Ia mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sebenarnya telah memenuhi target pemeriksaan satu persen penduduk sebanyak 8.000 orang. Hingga saat ini, jumlah warga yang diperiksa telah mencapai 9.000 orang.

Namun, pemeriksaan tak bisa begitu saja dihentikan. Sebab, pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

"Kita juga terus mengejar pelacakan dan pemeriksaan. Semakin banyak sampel semakin bagus untuk pengendalian dan penanganan, sehingga angka kematian bisa ditekan," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Ahad pagi, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 697 orang. Sebanyak 415 orang telah dinyatakan sembuh, 258 masih menjalani isolasi, dan 24 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement