Ahad 29 Nov 2020 02:20 WIB

Pakar Nuklir Iran Dibunuh, Hizbullah: Kami Siaga Berperang

Hizbullah menyatakan siap jika harus membalas pembunuhan pakar nuklir Iran

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Hizbullah menyatakan siap jika harus membalas pembunuhan pakar nuklir Iran Hizbullah, sayap militer Lebanon.
Foto: Reuters
Hizbullah menyatakan siap jika harus membalas pembunuhan pakar nuklir Iran Hizbullah, sayap militer Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Wakil Ketua Hizbullah di Lebanon memberikan tanggapan atas pembunuhan ilmuwan Mohsen Fakhrizadeh ada ditangan Iran. Hizbullah adalah partai politik paling berpengaruh di Lebanon yang didukung Iran.

"Kami mengecam serangan keji ini dan menilai reaksi atas kejahatan ini berada ditangan mereka yang berkepentingan di Iran," kata Sheikh Naim Qassem dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Al Manar, Sabtu (28/11). 

Baca Juga

Da mengatakan Fakhrizadeh dibunuh mereka 'yang disponsori Amerika Serikat (AS) dan Israel'. Qassem menambahkan pembunuhan tersebut bagian perang terhadap Iran dan kawasan.

Iran menuduh Israel sebagai dalang pembunuhan Fakhrizadeh yang diserang di dekat ibukota Teheran. Israel belum bersedia memberikan komentar. 

Pada awal bulan ini, Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan sekutu Iran di kawasan itu berada dalam tingkat kewaspadaan tinggi. Mereka berjaga-jaga bila Amerika Serikat atau Israel melakukan kebodohan di masa-masa akhir pemerintah Presiden Donald Trump. 

Dia ditanya apakah ada kemungkinan Israel menyerang Lebanon di masa seperti saat ini. Qassem mengatakan dia tidak yakin hal itu terjadi tapi bila memang terjadi Hizbullah 'sepenuhnya siap' dengan konfrontasi'.

Perang terakhir Hizbullah dan Israel terjadi pada 2006. Qassem mengatakan tidak mungkin ada serangan langsung ke Iran karena akan 'memicu seluruh wilayah'.

"Kami tidak mengabaikan kemungkinan serangan terbatas dan Iran sudah siap dengan hal ini dan semakin siap lagi, tapi saya tidak melihat perang penuh dalam waktu dekat," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement