Jumat 27 Nov 2020 21:55 WIB

KPU: Debat Ketiga Cabup Bandung Jadi Gambaran Rakyat Memilih

Tema di debat ketiga adalah pemberantasan narkoba dan strategi menangani Covid-19.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 di Baleendah, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/11). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 guna meningkatkan pemahaman masyarakat maupun kemampuan petugas di TPS serta meminimalisir pelanggar protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada yang dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 di Baleendah, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/11). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 guna meningkatkan pemahaman masyarakat maupun kemampuan petugas di TPS serta meminimalisir pelanggar protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada yang dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung akan menyelenggarakan debat ketiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bandung. Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya berharap debat ini bisa memberikan gambaran bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpinnya.

"Harapannya adalah masyarakat terutama pemilih bagaimana respon, pendalaman dan strategi dari masing-masing paslon dalam menyelesaikan persoalan," kata Agus, Jumat (27/11).

Dalam debat yang akan digelar di Hotel Sultan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (28/11), KPU memberikan tema strategi pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung. Agus berpendapat, tema debat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Apalagi dua persoalan ini tengah terjadi di Kabupaten Bandung, sehingga masyarakat perlu mengetahui program dari seluruh paslon.

"Kami berharap debat ketiga ini menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk masyarakat dalam memilih pemimpinnya. Demikian debat ketiga ini juga bisa menarik pemilih untuk datang ke TPS sehingga partisipasi pemilih bisa mencapai 77,5 persen," kata Agus.

Agus pun mengungkapkan perubahan rencana dari susunan acara. Dimana dalam debat sebelumnya terdapat kesalahan karena keterbatasan waktu. "Secara rundown tidak terjadi perubahan yang besar antara debat ketiga dan kedua, miriplah istilahnya. Tapi segmen satu dan dua dijadikan satu segmen, sehingga yang tadinya tujuh segmen jadi hanya enam segmen," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement