Jumat 27 Nov 2020 17:40 WIB

UMKM Di Depok Dilatih Olahan Produk Lokal

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan bisnis pelaku UMKM.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Fuji Pratiwi
Salah satu pelaku UMKM Kota Depok, Jawa Barat (ilustasi). Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat memberikan pelatihan olahan produk lokal kepada 150 pelaku UMKM.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Salah satu pelaku UMKM Kota Depok, Jawa Barat (ilustasi). Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat memberikan pelatihan olahan produk lokal kepada 150 pelaku UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan memberikan pelatihan olahan produk lokal kepada 150 pelaku UMKM.

Lurah Pancoran Mas, Suganda menjelaskan, pelatihan dimulai sejak 25 November hingga 5 Desember 2020. Pelatihan ini terbagi dalam lima sesi dan masing-masing sesinya diikuti 20 peserta. 

Baca Juga

Pelatihan untuk setiap sesi diadakan selama dua hari. Hari pertama berupa paparan materi dari narasumber. "Hari kedua praktik mengolah produk lokal, seperti rengginang, minuman perona, kue batik, minuman jelly, dan selai," ujar Suganda di lokasi pelatihan di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, Jumat (27/11).

Suganda mengatakan, kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan bisnis bagi para pelaku UMKM, khususnya sektor rumahan. Dengan begitu, produk UMKM rumahan Pancoran Mas diharapkan dapat bersaing dengan produk lokal dari wilayah lainnya di Kota Depok.

 

"Kelurahan Pancoran Mas memiliki produk olahan makanan yang cukup potensial di pasaran. Kami siap untuk memfasilitasinya," ujar Suganda.

Dia menambahkan, selain memberikan pelatihan, Kelurahan Pancoran Mas juga akan membantu memasarkan produk UMKM melalui bazar. Langkah ini dilakukan agak produk mereka bisa dikenal luas.

"Mudah-mudahan tahun depan dapat terealisasi, sehingga UMKM kita tidak hanya dikenal di wilayah sendiri, tapi sampai ke luar Depok," ungkap Suganda. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement