Jumat 27 Nov 2020 15:08 WIB

Optimalkan Aset, Kemenkop Dirikan Kampus Kebun Loka Hejo

Kampus Kebun Loka Hejo bertransformasi jadi pusat pendidikan berbasis tanaman olahan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Menteri KUKM RI Teten Masduki mengatakan yang dilakukan Smesco dengan mendirikan Loka Hejo bukan sekadar rebranding.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri KUKM RI Teten Masduki mengatakan yang dilakukan Smesco dengan mendirikan Loka Hejo bukan sekadar rebranding.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM melakukan rebranding melalui pengoptimalan aset. Salah satunya yang dimiliki Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia, dengan mendirikan Kampus Kebun Loka Hejo di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Pendirian Loka Hejo di atas lahan seluas 13 hektare (ha) ini, diharapkan mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Sekaligus berbagai produk para pelaku UMKM baik di sektor kuliner, kerajinan, dan fashion.

Baca Juga

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, yang dilakukan Smesco bukan hanya sekadar rebranding. Melainkan mampu menciptakan inovasi berupa ekosistem berbasis agrikultur.

"Tak hanya wisata tapi juga agrikultur, menghubungkan pertanian baik dari petani maupun pelaku UMKM, pariwisata, dan market-nya, dengan satu konsep bisnis yang perlu ditonjolkan. Mengangkat ekonomi sekitar dan membawa kesejahteraan," ujar Teten saat mengunjungi sekaligus meresmikan Loka Hejo di Cisarua, Bogor, Jabar, Kamis (26/11).  

Lewat konsep yang inovatif, kata Teten, pembangunan Loka Hejo ini pun diharapkan bisa menjadi bisnis model dan dapat diterapkan di kawasan lain. "Loka Hejo bisa menjadi kampus, melahirkan creator untuk mengolah wilayah seperti ini. Apalagi saat Covid-19 ini, kreativitas sangat dibutuhkan," tegasnya.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menjelaskan, Kampus Kebun Loka Hejo bertransformasi menjadi pusat pendidikan berbasis tanaman olahan, dan laboratorium inovasi bisnis produk berbasis tanaman bagi para pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner, kerajinan, dan fashion. Inisiatif itu katanya, merupakan bagian dari program pembinaan dan pendampingan UMKM yang lebih komprehensif, yaitu Sparc Campus.

Tujuan dari inisiatif tersebut yaitu meningkatkan kapabilitas bisnis para pelaku UMKM yang berwawasan lingkungan. Juga berbasis ekonomi sirkular agar dapat menghadapi tantangan-tantangan dunia usaha di masa kini dan masa depan.

 

“Kurikulum dan programnya disiapkan untuk mendorong pelaku UMKM melakukan inovasi bisnis berbasis olahan tanaman. Lewat pendekatan ekonomi sirkular serta fokus pembelajarannya adalah pada keberlanjutan bisnis secara ekologis," jelas dia.

Ia merinci, ada tiga aspek yang diusung Smesco dalam program pelatihan yang akan diselenggarakan di Kampus Kebun-Loka Hejo yaitu Loka Tani, Loka Saji dan Loka Seni. Sebagai sebuah laboratorium tani, pelaku usaha diajarkan bagaimana sistem berbasis permakultur dengan melakukan pertanian alami secara tidak eksploitatif.

"Bagaimana meramu kekayaan alam yang terdapat di sekitar kampus. Tujuannya agar bisa dikembangkan menjadi produk baru berkualitas yang dapat dijual dan dinikmati dalam sebuah sajian," kata dia.

Ia pun mengaku senang dan puas dari upaya yang dilakukan di Loka Hejo. "Agro potensinya yang paling besar disini. Dari kebun yang kita tanam, baru 2 bulan sudah panen beberapa kali. Jagung sudah 1 ton, cabe tumbuh besar, organik pula. Ada juga potensi perikanan dan lainnya, kita ingin menambah added value. Semua diproses oleh mitra kami yang ahli," katanya.

Secara umum, sambung Leo, ketiga aspek itu akan mengajarkan kepada pelaku usaha tentang ekosistem, manajemen sampah, pembuatan kompos, pembibitan, membuat dan menggunakan pestisida organik, pengaturan plot, pemanenan dan tentunya pemasaran. Melalui program ini, lanjutnya, Smesco juga mempertemukan artisan lokal dan para pelaku seni yang mumpuni, supaya bersama-sama memetakan potensi material dan keterampilan pengrajin setempat dan mengembangkan produk-produk berdasarkan hasil pemetaan tersebut.

"Seluruh tanaman olahan yang ada di Kampus Kebun mulai dari asal usul hingga jalur distribusinya akan tercatat secara baik," kata dia. Sebagai lanjutan dari sosialisasi yang sudah diselenggarakan sebelumnya pada 7 sampai 8 November dan 14 sampai 15 November, Smesco mengundang para pemangku kepentingan terkait hadir dalam acara Stakeholder Gathering atau Site Visit yang diselenggarakan pada Kamis, 26 November 2020.

Kegiatan site visit ini mengumpulkan para stakeholder dari kalangan instansi pemerintah, mitra Smesco dan pihak terkait lainnya melihat langsung fasilitas pendukung inisiatif Kampus Kebun-Loka Hejo. Fasilitas tersebut di antaranya Gedung Pelatihan, Kebun Sehat, Rumah Semai, dan Rumah Kompos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement