Jumat 27 Nov 2020 14:42 WIB

Lazada Beri UMKM Tips Maksimalkan Momen Harbolnas

Penjual perlu belajar ilmu-ilmu baru jika menjajal platform belanja online.

Rep: Santi Sopia/ Red: Fuji Pratiwi
Tangkapan layar webinar Lazada dan idEA bertajuk Road to Harbolnas 2020: Cara Jitu Raih Transaksi Berlimpah , Jumat (27/11).
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan layar webinar Lazada dan idEA bertajuk Road to Harbolnas 2020: Cara Jitu Raih Transaksi Berlimpah , Jumat (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Memasuki kuartal terakhir 2020, roda perekonomian Indonesia masih membutuhkan dorongan untuk tumbuh positif di tantangan. Dibutuhkan banyak penyesuaian oleh pelaku industri, termasuk UMKM yang harus berekspansi ke jalur daring untuk terus bertahan. 

SVP Traffic Operations & Sellers Engagement Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro mengatakan, memaksimalkan penjualan bukan hanya tanggung jawab penyedia platform belanja online tetapi juga penjual. Platform sebagai pemburu dan penjual harus meraup konsuemn yang berhasil diburu tersebut.

Baca Juga

"Penjual harus selalu coba hal baru, jadilah yang pertama mencoba fitur-fitur dan konten baru," kata Haikal dalam webinar bertajuk Road to Harbolnas 2020: Cara Jitu Raih Transaksi Berlimpah pada Jumat (27/11).

Selain itu, Haikal menyarankan istilah "dimulai dari nol". Bagi yang sudah berhasil dengan toko offline, ia menyarankan agar mengesampingkan dulu ilmunya karena ada ilmu-ilmu baru untuk dipelajari jika menjajal platform belanja online.

Haikal juga mengingatkan soal membangun ikatan dengan konsumen secara proaktif. Bukan alasan tidak bisa membayar artis atau selebgram untuk promosi, karena penjual sendirilah yang lebih paham produknya.

"Buat apa bayar artis mahal-mahal, modal pede saja. Karena kita yang tahu produknya, tingkatkan konten, update terus, analisis bisnis,” ujarnya.

Detail-detail kecil juga sangat menarik bagi kustomer, seperti kecepatan membalas pesan, memberi bonus, ramah dan lainnya. Ia menyarankan penjual memerhatikan dampak jangka panjang dan jangan takut rugi karena harus berani promosi.

Untuk strategi harga, ia menyarankan agar penjual mencoba mengombinasikan dengan promosi lain semisal voucher, diskon menarik, bukan bermain boncos-boncosan. Kenali mana produk jagoan, produk sehat, dan membuat konsumen membeli produk lebih dari satu alias membuat paket produk.

Tidak ada salahnya juga belajar dari toko-toko di niaga elektronik lain untuk mendapatkan inspirasi dalam meningkatkan performa toko. "Hal-hal dasar seperti jujur saat berkomunikasi dengan pembeli membuat mereka loyal. Kita bisa belajar dari yang sudah berhasil juga," kata Haikal menambahkan.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan, pertumbuhan UMKM yang go digital meningkat dari delapan juta pada 2019 menjadi 9,4 juta pada 2020 ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement