Jumat 27 Nov 2020 07:15 WIB

Israel Bebaskan Tahanan Palestina yang Mogok Makan

Ia memulai aksi mogok makan setelah ditahan Israel tanpa proses pengadilan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Israel Bebaskan Tahanan Palestina yang Mogok Makan. Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Israel Bebaskan Tahanan Palestina yang Mogok Makan. Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Maher Al-Akhras (49 tahun) memulai aksi mogok makan setelah ditahan di bawah kebijakan Israel yang kejam yang memungkinkan pihak berwenang menahannya selama lebih dari satu tahun tanpa proses pengadilan. Otoritas Israel akhirnya membebaskan tahanan Palestina, Maher al-Akhras, yang melakukan aksi mogok makan selama 103 hari, Kamis (26/11).

"Otoritas pendudukan telah membebaskan Maher al-Akhras. Mereka sedang memindahkannya dari Rumah Sakit Israel (Kaplan) ke rumah sakit di Nablus, di Tepi Barat (Najah National)," kata Qadri Abu Bakr, kepala Otoritas Urusan Tahanan Organisasi Pembebasan Palestina, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (27/11).

Baca Juga

Maher Al-Akhras berasal dari Kota Jenin, Tepi Barat. Ia memulai aksi mogok makan setelah ditahan Israel tanpa proses pengadilan.

Dia dipindahkan ke penahanan administratif selama empat bulan, di mana pengadilan pendudukan menolak membebaskannya meskipun kondisi kesehatannya memburuk. Meskipun dikecam oleh komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia, Israel menolak untuk membebaskan al-Akhras dan memindahkannya untuk menjalani perawatan di rumah sakit di Tepi Barat.

Al-Akhras kemudian melanjutkan aksi mogok makannya selama 103 hari hingga 6 November. Akhirnya otoritas Israel bersedia membebaskannya pada 26 November.

Menurut kelompok HAM, jumlah tahanan Palestina di penjara Israel saat ini berjumlah sekitar 4.400, termasuk 39 perempuan dan 155 anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement