Kamis 26 Nov 2020 20:50 WIB

Presiden UEFA: Maradona Besar Berkat Kharisma dan Kejeniusan

Ia mengaku sangat sedih mendengar Maradona meninggal.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
egenda sepak bola Argentina Diego Maradona menyapa penggemar saat datang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu..
Foto: (Republika/ Yasin Habibi)
egenda sepak bola Argentina Diego Maradona menyapa penggemar saat datang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Kepergian Diego Maradona membuat sejumlah tokoh, mulai dari pemain top sampai legenda sepak bola bersedih. Sosok yang sederhana dan riang dari legenda sepak bola Argentina itu memang tidak bisa dilupakan begitu saja. Simpati juga datang dari presiden UEFA, Aleksander Ceferin.

Ia mengaku sangat sedih mendengar Maradona meninggal karena serangan jantung. Menurut Ceferin, legenda yang terkenal dengan gol 'Tangan Tuhan' itu adalah pesepak bola terbesar dan figur paling ikonik di dunia. 

''Dia telah mencapai kebesaran sebagai pemain yang luar biasa dengan kharisma dan kejeniusannya sendiri,'' kata Ceferin, dikutip dari The Guardian, Kamis (26/11).

Presiden Argentina Alberto Fernandez menetapkan tiga hari masa berkabung menyusul berpulangnya legenda sepak bola mereka, Diego Maradona, pada Rabu waktu setempat.

Sejumlah suporter sang legenda berkumpul di jalan-jalan kota Buenos Aires, menyusul kabar kepergian Maradona dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung. Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar menaruh karangan bunga duka cita.

Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah Maradona juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, di mana sang legenda menghabiskan waktu sebagai Direktur Teknis klub Gimnasia y Esgrima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement