Kamis 26 Nov 2020 17:39 WIB

DIY Tambah 103 Kasus Baru, Sebagian Besarnya di Sleman

Kenaikan kasus baru di DIY yang akhir-akhir ini terjadi secara signifikan

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Relawan menyemprotkan disinfektan ke bilik pengungsi di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/11). Penyemprotan disinfektan ini untuk mencegah penularan Covid-19. Kegiatan ini dilakukan secara berkala setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Relawan menyemprotkan disinfektan ke bilik pengungsi di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/11). Penyemprotan disinfektan ini untuk mencegah penularan Covid-19. Kegiatan ini dilakukan secara berkala setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY kembali melaporkan kasus baru di atas angka 100 pada 26 November ini. Setidaknya, ada 103 kasus baru yang dilaporkan dan menjadikan total kasus positif di DIY sebesar 5.556 kasus.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, kasus baru tertinggi dilaporkan di Kabupaten Sleman yang mencapai 42 kasus baru. Sedangkan, 24 kasus baru dilaporkan di Kota Yogyakarta, 29 kasus baru di Kabupaten Kulon Progo dan delapan kasus baru lainnya di Kabupaten Bantul."Kabupaten Gunungkidul nihil kasus baru," kata Berty, Kamis (26/11).

Berty menjelaskan, berdasarkan riwayat ada 45 kasus baru yang merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak terhadap kasus yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan, 12 kasus baru merupakan periksa mandiri, dua kasus baru didapatkan dari skrining terhadap institusi pendidikan, lima kasus baru memiliki riwayat perjalanan luar DIY dan 43 kasus lainnya belum ada informasi."Dua kasus yang didapat dari skrining pendidikan ada di Sleman," ujarnya.

Kenaikan kasus baru di DIY yang akhir-akhir ini terjadi secara signifikan, juga diikuti dengan kesembuhan Covid-19 yang masih terus bertambah tiap harinya. Pada 26 November ini, Berty melaporkan tambahan 59 kasus sembuh.

Sehingga, total kesembuhan Covid-19 di DIY sudah mencapai 4.200 kasus sembuh. Jika dibandingkan dengan total kasus positif, artinya kesembuhan di DIY yaitu 75,5 persen. Berty menyebut, 59 tambahan kasus sembuh ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di DIY. Tertinggi juga dilaporkan di Sleman yaitu 35 kasus sembuh.

Selain itu, 12 kasus sembuh dilaporkan di Bantul. Sedangkan, Kota Yogyakarta, Kulon Progo dan Gunungkidul melaporkan masing-masingnya empat kasus sembuh."Didapatkannya 103 kasus baru dan 59 kasus sembuh di DIY merupakan pemeriksaan terhadap 888 sampel dari 843 orang yang menjalani tes Covid-19," kata Berty.

Namun, kematian Covid-19 juga bertambah satu kasus pada 26 November ini. Satu kasus meninggal dunia tersebut merupakan warga Kota Yogyakarta yang berjenis kelamin laki-laki dan berumur 76 tahun.

Kasus tersebut bernomor kasus 4.645 dan tidak ada informasi adanya komorbid atau penyakit penyerta. "Sehingga, total kasus meninggal di DIY menjadi sebanyak 137 kasus," jelas Berty.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 memang mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, di Kota Yogyakarta sendiri kenaikan kasus ini mencapai tiga kali lipat usai libur panjang akhir Oktober 2020 lalu.

Walaupun begitu, kenaikan kasus di Kota Yogyakarta ini belum dapat dikatakan sebagai imbas dari libur panjang. Sebab, kata Heroe, penularan tertinggi terjadi di lingkungan keluarga.

"Yaitu ada satu anggota keluarga yang melakukan perjalanan luar kota untuk kerja atau liburan. Dan kembalinya menularkan kepada anggota keluarga lainnya, atau anggota keluarga terpapar dari rekan kerja di kantor dan menularkannya di rumah," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.

Heroe menyebut, penularan Covid-19 di lingkungan keluarga sekitar 65 persen dari seluruh kasus yang ada. Sehingga, hal ini menjadi perhatian dan ia meminta agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat dan disiplin."Sepulang dari perjalanan atau bertemu dengan banyak orang di luar, agar mandi dahulu dan pakaian langsung dimasukkan dalam mesin cuci sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Disamping itu tetap jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan," ujarnya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement