Kamis 26 Nov 2020 17:22 WIB

Flydubai Terbang Langsung dari Dubai ke Tel Aviv

Flydubai jadi penerbangan komersial pertama yang menghubungkan dua kota.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
FlyDubai
Foto: it.wikipedia.org
FlyDubai

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Maskapai Uni Emirat Arab (UEA) Flydubai meluncurkan penerbangan langsung ke Tel Aviv, Israel. Penerbangan komersial pertama antara dua kota itu diresmikan setelah UEA menormalisasi hubungan dengan Israel.

Pada Kamis (26/11) Aljazirah melaporkan juru bicara Benjamin Netanyahu mengatakan Perdana Menteri Israel itu akan mengikuti peresmian kedatangan pertama penerbangan selama empat jam tersebut. Pesawat akan tiba di Bandara Internasional Ben-Gurion.

Baca Juga

"Pagi ini Perdana Menteri Netanyahu akan mengikuti penyambutan kedatangan pertama penerbangan komersial Flydubai pertama yang akan tiba di Bandara Internasional Ben-Gurion, ini hasil dari perdamaian, wahai para wisatawan dari Emirat, selamat datang di Israel," cicit juru bicara Netanyahu, Ofir Gendelman di Twitter.

Pada September lalu UEA menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel. UEA menjadi Negara Arab Teluk pertama yang menandatangani perjanjian semacam itu.

Perekonomian UEA dan Israel terpukul oleh dampak pandemi virus Corona. Kedua negara itu berharap kesepakatan normalisasi hubungan dapat memberikan profit yang cepat.

"Dimulainya jadwal penerbangan ini akan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan menciptakan kesempatan investasi lebih lanjut," kata CEO Flydubai Ghaith al-Ghaith saat mengumumkan penerbangan Dubai-Tel Aviv awal bulan ini.

Pesawat Dubai akan bolak-balik dua kali satu hari, dan maskapai Israel El Al dan Israir juga diperkirakan akan meluncurkan penerbangan komersial yang menghubungan Dubai-Tel Aviv pada bulan Depan. Maskapai Etihad Airways yang berkantor pusat di UEA mengatakan akan mulai menjadwalkan penerbangan ke Tel Aviv pada Maret 2021.

Jadwal penerbangan Flydubai diumumkan setelah UEA dilaporkan berhenti memberikan visa baru warga negara mayoritas muslim seperti Iran, Turki, Lebanon, Suriah dan Somalia. Hal ini terungkap dari dokumen yang dikeluarkan pengelola taman negara.

Dokumen tersebut menyebutkan kebijakan itu berlaku mulai 18 November lalu.

Disebutkan pengajuan visa bagi pegawai baru dan visa kunjungan di luar UEA akan ditangguhkan hingga pemberitahuan selanjutnya, termasuk warga Afghanistan, Libya dan Yaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement