Kamis 26 Nov 2020 12:52 WIB

Dorong PEN, BRI Optimalkan KUR Super Mikro

KUR Super Mikro dikhususkan bagi nasabah pelaku usaha ultra mikro

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
 PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) berupaya mengoptimalkan penyaluran KUR Super Mikro untuk mendorong kondisi perekonomian nasional membaik. Ilustrasi gedung BRI.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) berupaya mengoptimalkan penyaluran KUR Super Mikro untuk mendorong kondisi perekonomian nasional membaik. Ilustrasi gedung BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) berupaya mengoptimalkan penyaluran KUR Super Mikro untuk mendorong kondisi perekonomian nasional membaik. Adapun strategi yang dilakukan perseroan melalui pinjaman ringan, pelaku usaha ultra mikro bisa mempertahankan usahanya dan segera pulih akibat dampak pandemi Covid-19.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan penyaluran KUR Super Mikro merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Kami tidak membatasi debitur KUR Super Mikro hanya untuk pengusaha kecil yang berpengalaman usaha. Bagi pengusaha ultra mikro baru bisa mendapat fasilitas ini, asal memenuhi persyaratan seperti mengikuti program pendampingan, tergabung dalam kelompok usaha, atau anggota keluarganya ada yang memiliki usaha,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/11).

Sesuai namanya, Supari menjelaskan KUR Super Mikro dikhususkan bagi nasabah pelaku usaha ultra mikro atau korban PHK dan ibu rumah tangga yang memiliki usaha produktif. Selain demi membantu pemulihan kondisi ekonomi nasional,  arakat Indonesia.

Pengalaman itu dirasakan Handika Prasetya sebagai penjual peyek, setelah hampir tiga tahun tak mengalami kendala berarti dalam berjualan peyek bersama orangtuanya. Saat ini dia harus menghadapi masalah biaya akibat pandemi Covid-19.

Untungnya, di tengah kesulitan yang sedang melanda Handika mendapat tawaran pembiayaan dari BRI. Adanya bantuan seorang Mantri, BRI menawarkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro kepada Handika.

Penawaran agar Handika ikut program KUR Super Mikro muncul karena orang tuanya merupakan nasabah setia BRI. Adapun program KUR Super Mikro yang ditawarkan kepada Handika cukup terjangkau dan mudah prosedurnya.

Handika mengaku, dirinya hanya perlu memenuhi syarat-syarat administrasi yang mudah dan sedikit demi mendapat pinjaman ini. Adanya proses yang singkat, Handika berhasil mendapat pinjaman KUR Super Mikro dari BRI. Dia mengambil pembiayaan dengan tenor 18 bulan.

“Mantri BRI baik, sangat membantu ketika mendaftar hingga pinjaman cair. Saya jelas terbantu dari pinjaman ini. Situasi lagi sulit begini, keuangan dan ekonomi menjadi tidak stabil. Saya akan gunakan pinjaman BRI untuk kelanjutan usaha, pokoknya uangnya diputar deh untuk hal-hal baik dan agar usaha tidak tutup,” tutur Handika.

Handika merupakan satu dari 590 ribu orang yang menjadi debitur KUR Super Mikro BRI. Per Oktober lalu, BRI sudah menyalurkan Rp 5,20 triliun KUR Super Mikro ke 590 ribu debitur di seluruh Indonesia.

“Pembiayaan bagi mereka diharap dapat membantu pemulihan kondisi ekonomi dan mencegah semakin banyaknya pelaku usaha yang gulung tikar serta masyarakat yang jatuh miskin karena Covid-19,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement