Kamis 26 Nov 2020 04:30 WIB

Gerbang Kantor Kanselir Jerman Ditabrak Mobil, Pelakunya?

Pengemudi mobil telah ditangkap polisi Jerman.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
Polisi menangkap pengemudi mobil yang menabrak pintu gerbang kantor Kanselir di Berlin, Jerman, Rabu (25/11).
Foto: EPA
Polisi menangkap pengemudi mobil yang menabrak pintu gerbang kantor Kanselir di Berlin, Jerman, Rabu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah mobil yang dicat slogan protes menabrak pintu gerbang Kantor Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin. Saksi mata mengatakan polisi menahan pengemudi mobil tersebut.

Foto yang dari lokasi kejadian memperlihatkan polisi sedang memeriksa mobil tersebut. Bagian kanan mobil itu terdapat tulisan 'Hentikan Globalisasi Politik'. Di sisi yang lain ditulis 'Kamu pembunuh anak-anak dan orang tua'.

Baca Juga

"Kanselir, anggota pemerintah lainnya dan orang-orang yang bekerja di kantor Kanselir tidak dalam bahaya," kata juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert, dikutip Reuters, Rabu (25/11).

Seibert mengatakan, tabrakan tersebut hanya menimbulkan kerusakaan kecil. Belum diketahui apakah saat kejadian Merkel berada di kantornya atau tidak.

Kantor Kanselir Jerman berada di seberang kompleks parlemen Gedung Reichstag. Gedung dengan struktur post-modern itu jauh dari jalan utama. Puluhan polisi dan pemadam kebakaran berkumpul di lokasi kejadiaan.

Polisi membawa pengemudi mobil yang tampaknya laki-laki paruh baya dengan kursi roda. "Kami sedang menyelidiki apakah pengemudi sengaja menabrak (gerbang), ia sudah ditahan," kata kepolisian Berlin di Twitter.

Pemadam kebakaran memindahkan mobil yang berdasarkan nomor platnya berasal dari Lippe yang jauh dari Kantor Kanselir Jerman. Mobil dan gerbang tidak terlihat rusak.

Berlin markas kelompok anti-globalisasi sayap kiri yang beberapa anggotanya berusaha menghentikan proyek-proyek perusahaan multinasional dan menempati rumah-rumah kosong. Merkel dijadwalkan akan menjadi tuan rumah pertemuan perdana menteri negara-negara bagian Jerman.

Pertemuan tersebut membahas langkah yang akan diambil untuk menahan laju penyebaran virus corona. Tingkat kewaspadaan negara-negara Eropa saat ini sangat tinggi setelah pembunuhan delapan orang di Nice, Prancis dan Vienna, Austria oleh milisi beberapa pekan terakhir.

Polisi Swiss menetapkan pelaku penyerangan yang menempelkan pisau ke leher korban di Lugano Selasa (24/11) kemarin adalah anggota milisi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement