Rabu 25 Nov 2020 23:40 WIB

Kepala BNPT: Waspadai ideologi Radikal Disusupkan di Medsos

Boy mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menangkal terorisme.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar
Foto: dokpri
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar meminta masyarakat mewaspadai penyebarluasan ideologi radikal terorisme yang banyak disusupkan di tengah konten di media sosial. Hal dikatakan Kepala BNPT saat menerima piagam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas keberhasilan memecahkan rekor perolehan karya terbanyak di lomba video pendek tahun 2020, di Jakarta, Rabu.

"Di tengah aktivitas yang lebih banyak dilakukan karena pandemi, tentu kita merasa bosan dan akan banyak bermain-main media sosial. Di sini kami ingin mengingatkan, waspada terhadap konten-konten yang bermuatan ideologi radikal," kata Boy Rafli seperti yang dirilis BNPT.

Rekor MURI itu diserahkan oleh Senior Manajer MURI Jusuf Ngadri. Turut serta menerima piagam rekor adalah Gubernur DKI Jakarta selaku pendukung program, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta.

Lomba video pendek merupakan bagian dari program Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan BNPT bersama 32 FKPT se-Indonesia. Tahun ini secara keseluruhan berhasil dihimpun 1.079 video karya pelajar, 851 di antaranya berasal dari pelajar-pelajar di DKI Jakarta.

"Termasuk kepada adik-adik pelajar, kami ingatkan bahwa ideologi radikal dalam bentuk konten tidak hanya yang sifatnya menggambarkan kekerasan. Banyak informasi yang arahnya mendegradasi nasionalisme, mendorong kebencian kepada sesama, itu juga bentuk ideologi radikal yang harus dihindari," kata Boy Rafli.

Melalui lomba video pendek, kata BoyRafli, BNPT dan FKPT ingin menggiring pelajar dan generasi muda pada pemanfaatan gawai yang dimilikinya secara positif. Dalam prosesnya, pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme tidak hanya diisi dengan lomba, melainkan juga pelatihan teknis pembuatan video dengan baik dan benar.

Mantan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri itu jugamengatakan, keikutsertaan pelajar pada lomba video pendek juga wujud konkret keterlibatan dalam pencegahan terorisme. "Karya video yang adik-adik hasilnya diunggah di media sosial, akan dinikmati masyarakat luas sebagai materi kontrapropaganda terhadap ideologi radikal terorisme," katanya.

Boy Rafli juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme. Dia menegaskan, aparatur pemerintah serta TNI dan Polri tidak akan tuntas mengatasi permasalahan terorisme tanpa adanya keterlibatan masyarakat. "Dengan bersama-sama saya yakin kita akan bisa merasakan kedamaian di Indonesia," kata Boy Rafli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement