Rabu 25 Nov 2020 22:59 WIB

Pemkot Tangerang Tunggu Juknis Tatap Muka dari Kemendikbud

Wali Kota Tangerang tunggu juknis Kemendikbud untuk gelar sekolah tatap muka

Rep: Eva Rianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Siswa mengikuti kelas sambil mematuhi protokol kesehatan pada sesi kelas di SD Nurul Amal di Tangerang. Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengungkapkan, pihaknya menunggu surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dalam penerapan sekolah tatap muka. Hal itu akan dijadikan bahan untuk mempertimbangkan soal kemampuan keuangan daerah.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Siswa mengikuti kelas sambil mematuhi protokol kesehatan pada sesi kelas di SD Nurul Amal di Tangerang. Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengungkapkan, pihaknya menunggu surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dalam penerapan sekolah tatap muka. Hal itu akan dijadikan bahan untuk mempertimbangkan soal kemampuan keuangan daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengungkapkan, pihaknya menunggu surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dalam penerapan sekolah tatap muka. Hal itu akan dijadikan bahan untuk mempertimbangkan soal kemampuan keuangan daerah.

“Sebenarnya kita berharap cepat nih (juklak-juknisnya). Karena kan harus mempersiapkan anggaran kalau memang menggunakan APBD. Apalagi APBD kita targetnya akhir November harus disahkan, tapi sampai sekarang juklak-juknisnya belum turun,” ujar Arief melalui keterangan suara, Rabu (25/11).

Arief menuturkan, dia juga masih menunggu informasi terkait dengan ada atau tidaknya penggelontoran dana dari pemerintah pusat dalam penerapan sekolah tatap muka di daerah. “Makanya sejauh mana kemampuan keuangan, apakah ini akan di-backup oleh pemerintah pusat, apakah menggunakan APBD tentu ini kita harus hitung,” terangnya.

Hal itu, kata dia, untuk memperhitungkan segala hal yang dibutuhkan dalam proses kegiatan belajar mengajar tatap muka di tengah pandemi. Diantaranya untuk mempertimbangkan terkait dengan adanya kemungkinan diadakan tes rapid bagi para anak didik. Selain itu juga untuk membayar ribuan guru honorer di Kota Tangerang. 

Sejauh ini, Arief menuturkan, pihaknya tengah mengkaji ihwal sekolah tatap muka yang akan kembali diberlakukan pada Januari 2021 mendatang. Menurutnya, kesehatan anak didik menjadi yang utama harus diperhatikan.

“Sekarang lagi dikaji lah tahapannya karena keamanan tetap nomor satu di tengah pandemi. Karena kita enggak pengen justru membangun klaster baru dan akhirnya anak-anak kita jadi korban,” ujar Arief. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement