Rabu 25 Nov 2020 15:47 WIB

Tekan Cost, PLN Jajaki Pengembangan PLTS Terapung

PLN menjajaki pembangunan PLTS di waduk yang saat ini sudah tersedia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLN tengah menjajaki pengembangan PLTS terapung.
Foto: Thoudy Badai
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLN tengah menjajaki pengembangan PLTS terapung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tantangan pengembangan PLTS di Indonesia adalah butuh lahan yang luas. Hal ini kemudian yang disiasati oleh PLN untuk bisa menjajaki pengembangan PLTS terapung.

Direktur Megaproyek PLN, M Ikhsan Asaad menjelaskan untuk bisa membuat 1 MW PLTS sebenarnya membutuhkan lahan paling tidak satu hektare. Untuk bisa memasifkan ini tentu saja PLN butuh banyak lahan. Padahal, persoalan lahan ini memang tidak mudah.

"Selain karena pembebasan yang terkadang juga tidak mudah, cost untuk pembebasan lahan ini juga mahal. Hampir mencapai 20 persen dari seluruh total investasi," ujar Ikhsan di DPR, Rabu (25/11).

Oleh karena itu, kata dia, PLN mulai menjajaki pengembangan PLTS ini di atas waduk-waduk yang memang saat ini sudah tersedia. Selain di Cirata, Ikhsan menjelaskan PLN akan menjajaki waduk di wilayah Saguling untuk pengembangan PLTS.

"Kita juga lagi jajaki yang lain. Ada Saguli, juga Cirata yang saat ini sudah ongoing. Ini bisa lebih hemat jadi tidak perlu lahan luas. Bisa diatas waduk," ujar Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement