REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Mengenyam pendidikan di luar negeri merupakan cita-cita bagi sebagian mahasiswa. Persiapan seperti berkas, finansial, dan mental perlu didukung cukupnya informasi, dan pameran perguruan tinggi jadi jembatan menemui informasi tersebut.
Taiwan Education Center in Surabaya (Tecsid) yang dikelola Asia University kembali menggelar Taiwan Higher Education Fair 2020. Tahun ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali dipilih sebagai tuan rumah pameran tersebut di DIY.
Pameran ini rutin yang dihelat Tecsid dua kali tiap tahun di beberapa kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, dan Makassar. Biasanya digelar dengan menghadirkan stan-stan berbagai perguruan tinggi di Taiwan.
Namun, tahun ini pameran dilaksanakan secara virtual memakai THEF Virtual App yang khusus dikembangkan untuk pameran ini. Sukses pada Juni lalu, kini pameran yang disiarkan langsung dari Taiwan ini berhasil menarik 9.700 lebih partisipan.
Partisipan dapat berinteraksi langsung dengan perwakilan perguruan tinggi Taiwan untuk mendapat informasi secara akurat. Deputi Politik Menteri Pendidikan Taiwan, Mon-Chi Lio mengatakan, ada 38 universitas Taiwan yang masuk QS World Ranking.
"Ini merupakan indikator kualitas pendidikan tinggi di Taiwan telah diakui secara global. Taiwan tiga tahun terakhir telah memberi beasiswa ke 152 dosen Indonesia untuk melanjutkan studi di Taiwan, dan jumlah ini terus bertambah setiap tahun," kata Lio.
Kini, sudah ada pula Taiwan Education Center (TEC) di Universitas Negeri Jakarta, Universitas Airlangga Surabaya, dan UMY. Rektor UMY, Dr Gunawan Budiyanto berharap, pertukaran akademik, khususnya UMY, dapat terus terjalin walau di tengah pandemi.
"Pameran edukasi virtual THEF ini mampu menjadi tonggak awal sebagai penguat dari hubungan kerja sama antara Taiwan dengan Indonesia serta UMY dan perguruan tinggi di Taiwan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
