Rabu 25 Nov 2020 11:35 WIB

Mufti Besar Mesir Kutuk Serangan Teror di Jeddah

Serangan teror di Jeddah mendapat kutukan dari Mufti Besar Mesir.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Mufti Besar Mesir Kutuk Serangan Teror di Jeddah. Foto ilustrasi: Serangan di istana Arab Saudi di Jeddah
Foto: Aljazirah
Mufti Besar Mesir Kutuk Serangan Teror di Jeddah. Foto ilustrasi: Serangan di istana Arab Saudi di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR--Mufti Besar Mesir Shawki Allam mengutuk "serangan teror" yang dilakukan pada tangki bahan bakar di terminal distribusi produk minyak bumi di Jeddah, Arab Saudi. Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/11), Allam mengatakan, semua kelompok dan organisasi teroris akan menghilang dan semua operasi kriminal mereka akan menjadi tong sampah sejarah.

Allam, yang merupakan Presiden Sekretariat Jenderal Otoritas Fatwa di seluruh dunia, menyerukan untuk melanjutkan koordinasi dan kerja sama Arab secara menyeluruh dalam menghadapi serangan teroris oleh kelompok teroris yang berusaha melancarkan kekerasan dan malapetaka di wilayah Arab.

Baca Juga

Pada Senin (22/11), kebakaran terjadi di tangki bahan bakar Jeddah di terminal distribusi produk minyak bumi yang disebabkan oleh serangan teroris, menurut Saudi Press Agency (SPA) yang dikelola pemerintah. Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di kementerian energi Arab Saudi mengatakan, tidak ada cedera yang dilaporkan dalam insiden itu dan menuduh pemberontak Houthi yang didukung Iran yang didukung Iran melakukan serangan itu.

Kementerian luar negeri Mesir mengutuk insiden itu, dengan mengatakan, tindakan tersebut menargetkan keamanan negara Teluk dan stabilitas pasokan energi. Mesir telah berulang kali menyatakan dukungan penuhnya untuk koalisi pimpinan Arab Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman, dengan mengatakan bahwa praktik gerakan yang didukung Iran semakin mengobarkan situasi di Yaman.

Sumber:

http://english.ahram.org.eg/NewsContent/1/64/395463/Egypt/Politics-/Egypts-Grand-Mufti-condemns-Houthi-attack-on-Saudi.aspx 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement