Selasa 24 Nov 2020 22:23 WIB

Islamofobia Rendah, Masjid Umat Islam Menjamur di Rusia

Rusia meski sekuler non-Muslim tetapi menghargai agama yang ada

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Rusia meski sekuler non-Muslim tetapi menghargai agama yang ada. Ilustrasi umat islam membersihkan sisa salju di Masjid Sobornaya, Tyumen, Rusia, Jumat (19/4/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Rusia meski sekuler non-Muslim tetapi menghargai agama yang ada. Ilustrasi umat islam membersihkan sisa salju di Masjid Sobornaya, Tyumen, Rusia, Jumat (19/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut survei resmi pada 2012 lalu, jumlah umat Islam di Rusia mencapai 9,4 juta jiwa atau sekitar 6,5 persen dari total populasi.

Bagaimanapun, statistik itu tidak sempat memasukkan data kependudukan dari dua negara bagian Rusia yang berpenduduk Muslim signifikan, yakni Chechnya dan Ingushetia, lantaran adanya ketegangan sosial pada waktu itu.

Baca Juga

Tiap-tiap negara bagian itu berpenduduk sekitar dua juta jiwa. Alhasil, total pemeluk agama Islam di Negeri Beruang Merah itu pada 2012 sangat mungkin lebih dari 10 juta orang. 

Runtuhnya Uni Soviet pada dekade 1990-an membawa dinamika baru bagi Rusia. Perekonomian terus membaik di bawah kepemimpinan Vladimir Putin. Banyak kota di negara tersebut yang kian bergeliat dengan aktivitas ekonomi. Di antaranya adalah wilayah sekitar Kutub Utara atau pesisir dekat Samudra Arktik. 

Daerah yang kerap disebut sebagai Utara Jauh itu kaya akan sumber daya alam dan mineral. Dalam pemahaman umum, Utara Jauh meliputi kira-kira 5,5 juta kilometer persegi atau sepertiga dari total luas Rusia. Ada banyak negara bagian yang termasuk Utara Jauh.

Di antaranya adalah Yakutia, Magadan Oblast, Distrik Otonomi Chu kotka, Kamchatka Krai, Murmansk Oblast, Yamalo-Nenets, serta Khanty- Mansi-Yugra. Begitu pula dengan beberapa kota penting di Arkhangelsk Oblast, Republik Komi, Tyumen Oblast, Krasnoyarsk Krai, dan Irkutsk Oblast.

Tak ketinggalan pula Sakhalin Oblast, Khaba rovsk Krai, serta sejumlah pulau milik Rusia di perairan Selat Bering dan Laut Okhotsk. Adanya industri ekstraktif mensti mulus arus migrasi ke Utara Jauh. 

Menurut Marlene Laruelle dan Sophie Hohmann dalam Polar Islam: Muslim Communities in Rusia's Arctic Cities, di antara para migran itu terdapat orang-orang Islam, baik dari kalangan buruh maupun peng usaha.  

Riset yang dilakukan keduanya secara khusus menyoroti kehidupan komunitas Muslim di wilayah tersebut dalam rentang 2013-2018. Hal pertama yang ditelusuri ialah keberadaan masjid, mushala (prayer house), atau sekadar ruang sholat (prayer room) di kota-kota sejumlah negara bagian yang termasuk Utara Jauh. 

Hasil penelitian itu menemukan, Khanty-Mansi-Yugra merupakan negara bagian dengan jumlah tempat ibadah Muslim terbanyak, yakni 22 unit (20 masjid, satu mushala, dan satu ruang sholat). Berikutnya adalah Yamalo-Nenets dengan 13 unit tempat ibadah (delapan masjid, tiga mushala, dan dua ruang shalat); Republik Komi (delapan unit); dan Yakutia (delapan unit).

Secara keseluruhan, ada sebanyak 59 tempat ibadah Muslim yang tersebar di berbagai kota seluruh Utara Jauh, Rusia. Puluhan tempat ibadah itu, baik masjid, mushala, maupun ruang shalat, berdiri dengan izin resmi otoritas setempat. Artinya, ada keberpihakan negara terhadap kebebasan masyarakat untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. 

Bagaimanapun, konstitusi Rusia menganut paham sekuler. Dalam arti, negara dilarang menyediakan dukungan finansial bagi pembangunan suatu institusi keagamaan apa pun.     

Pendirian masjid memang tidak ditaja keuangan negara, tetapi pemerintah setem pat tidak menghalang-halangi suatu upa ya swadaya untuk mewujudkan rumah ibadah. Sebagai contoh, di Khanty-Mansi- Yugra dan Yamalo-Nenets ada sejumlah masjid yang berdiri dengan dana dari perusahaan-perusahaan energi.

Sebab, pihak-pihak korporasi itu memandang masjid sebagai fasilitas pendukung terutama bagi para pekerjanya yang berasal dari kalangan Muslim imigran. 

Di Yakutia, seluruh masjid dibangun atas dukungan para pengusaha lokal Muslim. Kota Yakutsk yang termasuk negara bagian tersebut membuktikan kuatnya jalinan sejarah komunitas Muslimin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement