Selasa 24 Nov 2020 22:08 WIB

Libur Akhir Tahun, Tanah Lot Targetkan 2.000 Turis Per Hari

Kunjungan wisatawan ke Tanah Lot semakin meningkat.

Pantai Tanah Lot, Tabanan, Bali. Pengelola Tanah Lot menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pantai Tanah Lot, Tabanan, Bali. Pengelola Tanah Lot menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Pengelola daerah tujuan wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan dari luar daerah semakin meningkat. Pada Sabtu (21/11) ada 1.747 orang, Ahad (22/11) ada 1.373 orang, dan Senin (23/11) ada 785 orang yang berwisata ke sana.

Terkait dengan libur panjang pada akhir Desember 2020, pengelola DTW Tanah Lot menargetkan jumlah kunjungan per harinya mencapai 2.000 orang wisatawan. Pengelola pun berusaha mencegah terjadinya penularan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 di objek wisata Tanah Lot dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga

“Wisatawan wajib memakai masker dan menjaga jarak, wisatawan yang datang ke tempat kami untuk berlibur harus menaati aturan tersebut, itu syarat mutlak,” ujar pengelola DTW Tanah Lot, Toya Adnyana, di Tabanan, Selasa.

Pihaknya menyampaikan imbauan itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti munculnya klaster Covid-19 di objek wisata ini. Toya menyebut, pengelola  telah membuat skema protokol kesehatan di Tanah Lot, dimulai dari pintu masuk, sampai di dalam objek wisata.

"Kami menyiapkan alat cuci tangan sebanyak 25 unit, agar wisatawan tak lupa mencuci tangan setelah melakukan aktivitas,” ucap Toya.

Aturan protokol kesehatan di Tanah Lot itu mendapat respons positif dari para pelancong yang berlibur ke objek wisata tersebut. Salah satu wisatawan asal Jakarta, Nora, merasa aman karena protokol kesehatan konsisten diterapkan di Bali.

“Dari bandara sudah ada aturan protokol kesehatan yang ketat dan sampai Tanah Lot ini juga sangat ketat. Ini sangat bagus untuk mencegah penularan virus Covid-19 di tempat wisata,” katanya.

Sementara itu, Devi yang merupakan wisatawan asal Bogor, Jawa Barat mengatakan, dirinya harus menunjukkan surat kesehatan hasil rapid test atapun swab test untuk bisa terbang ke Bali. Ia menganggap, itu memberinya ke rasa aman untuk memutuskan libur ke Bali.

"Pengalaman saya baru pertama kali liburan ke Bali dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, nyaman sih dan saya berharap kondisi ini cepat berlalu, normal, seru tempat wisata ramai kembali,” kata Devi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement