Rabu 25 Nov 2020 00:41 WIB

Wiku: Kasus Covid Naik 3,9 Persen di Pekan Ini

Kenaikan jumlah kasus baru ini disumbangkan oleh lima provinsi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
 Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta Pemda dan satgas daerah memastikan kegiatan-kegiatan perayaan dilakukan berpedoman dengan protokol kesehatan 3M.
Foto: BPIP
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta Pemda dan satgas daerah memastikan kegiatan-kegiatan perayaan dilakukan berpedoman dengan protokol kesehatan 3M.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, pada pekan ini kasus Covid meningkat sebesar 3,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Kenaikan jumlah kasus baru ini disumbangkan oleh lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi.

Yakni DKI Jakarta yang naik 1.937 kasus dari 6.600 menjadi 8.537 kasus. Riau naik 1.166 kasus dari 867 menjadi 2.033. Jawa Timur naik 736 kasus dari 1.656 menjadi 2.393. DIY naik 338 kasus dari 281 menjadi 619 kasus dan Sulawesi Tengah naik 245 kasus dari 111 menjadi 356 kasus.

“Saya mohon perhatian dengan sangat untuk pemerintah daerah kelima provinsi ini untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi peningkatan kasus, karena ini sudah sangat serius,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11).

Satgas mencatat, tidak ada perubahan signifikan dari lima provinsi dengan kenaikan kasus positif tertinggi baik pada pekan ini maupun pekan sebelumnya. Khususnya di Provinsi DKI Jakarta yang sudah tiga pekan berturut-turut berada pada posisi lima besar penambahan kasus positif pekanan tertinggi.

“Bahkan di pekan ini berada di peringkat pertama,” tambah dia.

Wiku pun meminta, Gubernur DKI Jakarta dan aparat penegak hukum agar melakukan penindakan bagi pelanggar protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku. Dia menyampaikan, pemerintah daerah bisa melakukan berbagai hal untuk menekan angka kasus, seperti meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid terutama bagi masyarakat dengan riwayat perjalanan serta melakukan penelusuran kontak erat dengan masif.

“Kami meminta agar jangan sampai kerja keras selama delapan bulan ini menjadi rusak karena ketidaksabaran, ketidak hati-hatian, dan ketidakpedulian baik pemerintah daerah maupun masyarakat,” kata Wiku.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement