Selasa 24 Nov 2020 19:29 WIB

Studi: Mangga Mampu Kurangi Kerutan Wajah

Di lain sisi, terlalu banyak makan mangga justru memperparah kerutan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Mangga Ataulfo alias mangga madu. Peneliti di University of California mengungkap konsumsi beberapa potong mangga Ataulfo dalam sepekan dapat membantu mengurangi kerutan pada wajah lansia.
Foto: Mango.org
Mangga Ataulfo alias mangga madu. Peneliti di University of California mengungkap konsumsi beberapa potong mangga Ataulfo dalam sepekan dapat membantu mengurangi kerutan pada wajah lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru mengeklaim makan mangga dapat membantu mengurangi kerutan wajah pada perempuan yang berusia lebih tua. Para peneliti di University of California mengidentifikasi fitur pengurangan kerutan pada mangga Ataulfo, juga dikenal sebagai mangga madu atau mangga sampanye yang mungkin bermanfaat bagi lansia dengan kulit yang cerah.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa perempuan yang sudah menopause yang makan setengah cangkir mangga Ataulfo selama empat kali dalam sepekan mengalami penurunan kerutan sebesar 23 persen setelah dua bulan. Kerut di wajah mereka berkurang 20 persen setelah empat bulan.

Baca Juga

Dilansir Indian Express pada Senin (23/11), sekitar 28 wanita pascamenopause dengan kulit Fitzpatrick tipe II atau III berpartisipasi dalam studi percontohan acak. Jenis kulit yang cerah ini lebih mudah terbakar daripada kulit berwarna cokelat.

Para lansia yang menjadi responden dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengonsumsi setengah cangkir mangga empat kali sepekan selama empat bulan, sedangkan kelompok kedua makan satu setengah cangkir untuk jangka waktu yang sama.

Kerutan wajah diperiksa menggunakan sistem kamera resolusi tinggi. Peneliti menyimpulkan, perempuan yang makan satu setengah cangkir mangga untuk periode waktu yang sama mengalami peningkatan kerutan.

"Ini menunjukkan bahwa sementara beberapa potong mangga mungkin baik untuk kesehatan kulit, namun terlalu banyak mengonsumsi mangga mungkin tidak baik,” kata penulis utama studi itu Vivien Fam, yang merupakan mahasiswa doktoral di Departemen Nutrisi UC Davis.

Para peneliti mengatakan, tidak jelas mengapa mengonsumsi lebih banyak mangga akan meningkatkan keparahan kerutan. Mereka berspekulasi bahwa hal itu kemungkinan karena tingginya kandungan gula di mangga.

“Sistem yang kami gunakan untuk menganalisis, memungkinkan kami tidak hanya memvisualisasikan kerutan, tetapi juga mengukur kerutan,” ujar dia.

Profesor di Departemen Gizi dan penulis terkait studi tersebut, Robert Hackman, mengeklaim sistemnya sangat akurat. Sistemnya memungkinkan peneliti memantau lebih dari sekedar kemunculan kerutan atau apa yang mungkin dilihat mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement