Selasa 24 Nov 2020 15:38 WIB

Inggris akan Hapus Aturan 14 Hari Karantina Bagi Pelancong

Periode karantina akan dikurangi menjadi lima hari.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Inggris akan menghentikan aturan karantina 14 hari yang semula diberlakukan untuk kedatangan warga dari negara-negara asing. Aturan ini berlaku juga termasuk untuk turis dari negara yang dianggap berisiko selama pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).

Departemen Transportasi Inggris mengumumkan periode karantina akan dikurangi menjadi lima hari jika seseorang dinyatakan negatif COVID-19 atau setelah hari kelima. Ini menjadi sebuah langkah yang dianggap menjadi kemajuan untuk industri perjalanan tersebut. Aturan akan berlaku secara efektif pada 15 Desember mendatang.

Baca Juga

Meksi demikian, sejumlah maskapai penerbangan Inggris telah mengupayakan penghapusan total sistem karantina yang diberlakukan untuk kedatangan orang-orang ke negara itu. Para pemimpin maskapai besar seperti Ryanair Holdings Plc dan British Airways IAG SA telah mengkritik kebijakan tersebut, menyalahkannya karena memperburuk kondisi.

“Aturan baru adalah langkah penting pertama untuk membuka kembali ‘langit’ menjelang Natal," ujar Shai Weiss, kepala eksekutif Virgin Atlantic Airways Ltd., dalam sebuah pernyataan, dilansir BNN Bloomberg, Selasa (24/11).

Weiss menilai karantina lima hari kemungkinan besar tetap akan menjadi penghalang yang signifikan bagi para pelancong, terutama mereka yang datang untuk perjalanan bisnis. Ia menyerukan aturan seharusnya adalah pengujian pra-keberangkatan yang akan sepenuhnya menggantikan isolasi atau karantina.

Ibu Kota London, Inggris biasanya menjadi pasar perjalanan tersibuk di Eropa, dengan enam bandara yang tersedia melayani Inggris Raya. Tahun ini, arus penumpang keliling dunia telah terganggu oleh wabah virus.

Pengujian COVID-19 untuk pelancong setelah lima hari akan meminimalkan risiko negatif palsu. Sementara itu, orang-orang yang tidak melakukan tes harus terus diisolasi selama dua minggu penuh saat datang ke Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement