Selasa 24 Nov 2020 10:32 WIB

Soal Status Bandung, Wawalkot Bandung: Saya Keliru

Ia menegaskan apapun status zona Kota Bandung, warga harus tetap waspada.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengenakan masker
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengenakan masker

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengklarifikasi pernyataannya yang menyatakan status Kota Bandung berada dalam zona merah level kewaspadaan penyebaran covid-19. Ia mengungkapkan, saat ini status Kota Bandung masih oranye meski begitu tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi semakin bertambah.

"Saat ini estimasi produksi virus di angka 0,81. Jadi pandemi Covid-19 di Kota Bandung masih terkendali," ujarnya melalui keterangan yang diterima. Menurutnya, estimasi produksi virus Covid-19 di Kota Bandung masih di bawah 1.

Ia mengaku saat membaca data Pemprov Jabar tentang penyebaran Covid-19, Kota Bandung berada dalam zona merah. Namun menurutnya hal tersebut keliru sebab masih oranye.

"Saya beberapa hari lalu berada di luar kota. Selintas baca Kota Bandung zona merah. Setelah dilihat di komputer, ternyata zona oranye. Ternyata yang zona merah adalah kota tetangga," katanya.

Ia menegaskan apapun status zona Kota Bandung, warga harus tetap waspada dan wajib disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya warga harus menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta tidak berkerumun.

"Zona hijau, kuning, atau oranye, kita harus tetap waspada. Kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. Karena itu salah satu cara terbaik untuk menghindari Covid-19," katanya.

Yana pun menambahkan, keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah 80 persen. Hal itu menurutnya menjadi peringatan bagi Kota Bandung untuk semakin waspada. "Kapasitas rumah sakit sudah 80 persen. Kita harus semakin waspada," katanya.

Data kasus Covid-19 di Kota Bandung berdasarkan laman pusat data informasi covid-19 Kota Bandung hingga Senin (23/11), jumlah kasus kumulatif mencapai 2.884 kasus, 370 kasus aktif, 2.404 kasus sembuh dan 110 kasus meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement