Selasa 24 Nov 2020 09:55 WIB

Airin Fokus Tekan Angka Kematian Covid-19 di Tangsel

Warga yang bergejala segera lapor ke Satgas RT/RW atau langsung ke puskesmas.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di gedung Balaikota Tangsel, Selasa (15/9).
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di gedung Balaikota Tangsel, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengungkapkan, Pemerintah Kota Tangsel akan berupaya keras dalam menekan angka kematian kasus Covid-19. Saat ini, tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) kasus Covid-19 di Tangsel tercatat melampaui tingkat kematian nasional.

“Tingkat kematian sekarang di angka 4,4 persen, sehingga kami berusaha bagaimana menurunkan angka kematian,” tutur Airin di Puspemkot Tangerang Selatan, Senin (23/11).

Angka tersebut diketahui melebih CFR nasional per 23 November 2020 sebesar 3,2 persen. Airin menuturkan, angka kematian yang tinggi di Tangsel disebabkan oleh sejumlah hal.

Diantaranya keterlambatan pasien Covid-19 mendapat penanganan medis. Di samping itu juga lantaran kondisi pasien memiliki penyakit penyerta atau komobid.

“Jadi kita lihat dari angka kematian itu akibat dari pasien datang terlambat. Rata-rata di bawah tujuh hari sudah meninggal,” kata Airin.

Dia menambahkan, masa kritis pasien Covid-19 antara lima sampai sembilan hari, mengutip teori yang disampaikan oleh tim medis dalam rapat evaluasi. Terlebih, Airin melanjutkan, rata-rata kondisi pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah di ruang perawatan, sementara dalam waktu bersamaan ruang ICU penuh.

“Padahal kalau datang enggak usah (dalam kondisi) kritis dulu di ruang perawatan, pun bisa sembuh sebetulnya. Tetapi karena ketidaktahuan cara menangani, apalagi yang punya komobid akhirnya datang dalam kondisi sudah parah, sementara ruang ICU penuh, akhirnya meninggal,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Pemkot Tangsel, kata Airin akan menyiapkan ruang ICU tambahan bagi pasien Covid-19. Diantaranya pemanfaatan Gedung baru RSUD Kota Tangerang Selatan.

“RSUD Gedung 3 sudah selesai dalam waktu dekat kita mau peresmian sehingga Gedung 1 kita akan fokuskan untuk ICU yang penanganan Covid nanti untuk yang biasa di Gedung 3,” terangnya.

Di samping itu, Airin melanjutkan, untuk upaya di hulu, dia menerangkan pihaknya akan lebih menggencarkan testing, tracking, dan treatment sebagai upaya untuk bisa menekan angka kematian kasus Covid-19 di Tangsel. Dia meminta warga Tangsel bisa memanfaatkan Labkesda atau puskesmas untuk melakukan tes swab secara gratis. Terlebih warga yang sekiranya mengalami gejala Covid-19.

“Yang bergejala segera lapor ke Satgas RT/RW atau langsung ke puskesmas atau langsung ke Labkesda untuk melakukan tes swab. Sehingga kita bisa men-treatment apakah isolasi mandiri atau tidak,” kata dia.

Airin menambahkan, dalam melancarkan upaya-upaya tersebut, butuh kesadaran dan pemahaman dari masyarakat untuk berinisiatif melakukan tes swab dan menjalani isolasi mandiri secara berkualitas jika memang dinyatakan positif Covid-19.

Airin menegaskan, lewat upaya penambahan ruang ICU serta masifnya testing serta penelusuran dan penanganan, tingkat kematian kasus Covid-19 di Tangsel diharapkan dapat ditekan.

Hal itu akan menambah optimisme untuk terus melakukan perbaikan terhadap penanganan Covid-19, berkaca pada angka kesembuhan kasus Covid-19 di Tangsel yang terbilang tinggi, yakni 88,9 persen, lebih tinggi dari angka rata-rata nasional sebesar 83 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement