Senin 23 Nov 2020 19:35 WIB

Masjid yang Dahulu Dijajah Armenia, Kini Terang Benderang

Masjid Juma di Distrik Aghdam dulu gelam kini sudah terang berkat listrik

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Listrik disuplai ke Masjid Juma di Distrik Aghdam, Azerbaijan yang dibebaskan dari pendudukan Armenia.
Foto: Dok Istimewa
Listrik disuplai ke Masjid Juma di Distrik Aghdam, Azerbaijan yang dibebaskan dari pendudukan Armenia.

REPUBLIKA.CO.ID, AGHDAM – Listrik disuplai ke Masjid Juma di Distrik Aghdam, Azerbaijan yang dibebaskan dari pendudukan Armenia. Informasi ini dilaporkan laman Trend pada Senin (23/11). 

Foto-foto yang berhubungan dengan informasi tersebut beredar di media sosial. Listrik dipasok ke Masjid Govhar Agha di kota Shusha yang dibebaskan dari pendudukan Armenia pekan lalu. 

Baca Juga

Menyusul lebih dari sebulan aksi militer untuk membebaskan wilayahnya dari pendudukan Armenia, Azerbaijan mendesak Armenia untuk menandatangani dokumen penyerahan. Pernyataan bersama tentang masalah itu dibuat Presiden Azerbaijan, PM Armenia, dan Presiden Rusia.  

Gencatan senjata lengkap dan penghentian semua permusuhan di zona konflik Nagorno-Karabakh diberlakukan pada pukul 00:00 (waktu Moskow) pada 10 November 2020. Dilansir dari laman Trend, Senin (23/11). 

Angkatan bersenjata Armenia melancarkan serangan militer skala besar terhadap posisi tentara Azerbaijan di garis depan, menggunakan senjata kaliber besar, mortir, dan artileri pada 27 September 2020. Azerbaijan menanggapi dengan serangan balik di seluruh garis depan.  

Kembali pada Juli 2020, angkatan bersenjata Armenia melanggar gencatan senjata ke arah distrik Tovuz Azerbaijan. Akibat pembalasan Azerbaijan, pasukan lawan dibungkam. 

Pertempuran berlanjut pada hari-hari berikutnya juga. Azerbaijan kehilangan sejumlah anggota militer, yang wafat dalam pertempuran akibat serangan angkatan bersenjata Armenia.  

Konflik antara kedua negara Kaukasus Selatan dimulai pada 1988 ketika Armenia membuat klaim teritorial terhadap Azerbaijan. Sebagai hasil dari perang berikutnya, angkatan bersenjata Armenia menduduki 20 persen Azerbaijan, termasuk wilayah Nagorno-Karabakh dan tujuh distrik sekitarnya. Kesepakatan gencatan senjata pada 1994 diikuti dengan negosiasi damai.

Sumber:  https://en.trend.az/azerbaijan/society/3338361.html

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement