Senin 23 Nov 2020 15:31 WIB

Pembukaan Sekolah di Kota Bogor, Dedie: Jangan Gegabah

Menurut Dedie, permasalahan guru menjadi penerima vaksin harus diselesaikan dulu.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta keputusan pembelajaran tatap muka di Kota Bogor, yang direncanakan pada 11 Januari 2021, untuk tidak diputuskan secara gegabah. Sebab, proses pembukaan sekolah menurutnya perlu konsep yang matang.

Dia menjelaskan, beberapa pekan terakhir kasus Covid-19 di Kota Bogor justru meningkat tajam. Jika di tengah kondisi yang demikian, maka pembukaan sekolah yang jaraknya hanya sekitar satu setengah bulan lagi, harus diperhitungkan dengan baik.

“Saya melihat perlu ada pembicaraan lebih teknis. Karena hari ini saja, dalam dua hari terakhir tingkat penambahan kasus terkonfirmasi positif di Indonesia meningkat tajam. Bahkan sampai di atas 5.000 mencapai rekor,” ujar Dedie ketika ditemui Republika di Balai Kota Bogor, Senin (23/11).

Konsep matang yang dimaksud Dedie, antara lain persetujuan antara orang tua siswa, komite sekolah, dan pihak sekolah. Sekaligus ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dari pihak sekolah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Termasuk akses kepada fasilitas kesehatan.

Selain itu, harus ada data terkait para guru dan siswa yang memiliki penyakit komorbid atau penyerta. Jika iya, harus dipertimbangkan apakah mereka akan digabung belajar bersama dengan siswa lain.

“Jadi saya berpikir, janganlah kita gegabah. Janganlah kita terburu-buru membuka sekolah. Masalah vaksin ini juga belum selesai. Jadi, namanya pembelajaran di sekolah harus dikaitkan dengan rencana besar pemerintah terkait vaksinasi,” kata Dedie.

Sebab, guru termasuk menjadi salah satu prioritas penerima vaksin. Menurut Dedie, permasalahan guru menjadi penerima vaksin harus diselesaikan terlebih dahulu.

“Jadi jangan gegabah, ada tahapan. Makanya saya ingatkan, ini kan hanya satu setengah bulan lagi sampai tanggal 11 Januari, sementara hari ini dan kemarin Indonesia dalam posisi tertinggi penambahan kasus positif,” pungkasnya.

Sebelumnya, diketahui Pemerintah Kota Bogor telah menindaklanjuti arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di sekolah, dengan menggelar rapat koordinasi, Sabtu (21/11). Hasilnya, Kota Bogor akan memulai pembelajaran tatap muka mulai 11 Januari 2021 secara bertahap.

Pembelajaran tatap muka ini dijalankan dengan dua prinsip yakni kesehatan dan keselamatan. Nantinya, pembelajaran tatap muka ini dimulai bagi sekolah yang telah siap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement