Senin 23 Nov 2020 15:24 WIB

Imam: IAGI Berperan Penting dalam Perkembangan Geowisata

Ahli ITB Imam Sadisun menyebut potensi geowisata di Indonesia sangatlah besar

Ahli geologi teknik ITB Imam A Sadisun, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi geowisata atau bahkan geopark yang sangat besar. Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) juga terus mengawal berkembangnya Geopark di Indonesia.
Foto: istimewa
Ahli geologi teknik ITB Imam A Sadisun, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi geowisata atau bahkan geopark yang sangat besar. Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) juga terus mengawal berkembangnya Geopark di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi alam Indonesia yang sangat khas dengan bentuk bentang alam, jenis batuan, struktur geologi serta sejarah geologinya, telah menyebabkan banyak ahli geologi mengatakan bahwa Indonesia adalah suatu laboratorium alam geologi yang unik, yang memiliki modal yang kuat untuk mengembangkan geowisata. Ahli geologi teknik ITB Imam A Sadisun, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi geowisata atau bahkan geopark yang sangat besar. 

Saat ini Indonesia memiliki 14 (empat-belas) Geopark Nasional dan 5 (lima) Geopark Internasional yang masuk ke dalam daftar Unesco Global Geopark (UGG).

Ini merupakan prestasi yang luar biasa yang tidak lepas dari peran Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), yang telah mengawal berkembangnya Geopark di Indonesia. "Ini prestasi IAGI yang luar biasa,” ujar Imam berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (23/11). 

Lebih lanjut Imam mengatakan bahwa, ke depan IAGI perlu terus menggali keanekaragaman kekayaan geologi (geodiversity) yang menjadi acuan paling mendasar dari geowisata. “Kita perlu menggali terus keanekaragaman kekayaan geologi dan warisan geologi (geoheritage) untuk bisa terus mengembangkan geowisata karena potensinya sangat besar. Saat ini ada lebih dari 110 (seratus sepuluh) lokasi warisan geologi di Indonesia dan ini menjadi modal yang sangat besar untuk bisa dikembangkan menjadi geowisata berskala dunia” ujar Imam. 

 

Menurut Imam, geowisata hanya salah satu dari aplikasi keilmuan geologi yang ke depan akan semakin diperlukan, sekaligus melakukan konservasi, memuliakan bumi, serta menyejahterakan masyarakat. Pengembangan infrastruktur kota sebagai konsekuensi dari pertumbuhan penduduk juga memerlukan kajian geologi yang makin spesifik di satu wilayah, termasuk di dalamnya kajian tentang potensi kebencanaan. 

“Kalau dulu ahli geologi lebih banyak diperlukan untuk kegiatan-kegiatan di eksplorasi minyak bumi dan gas bumi (migas) serta mineral, kini aplikasi keilmuan geologi telah berkembang sangat luas dan semakin spesifik. Pembangunan infrastruktur publik yang membutuhkan investasi besar dan menyangkut keselamatan manusia, sangat membutuhkan kajian mendalam tentang kondisi geologi di area dimana fasilitas publik akan didirikan,” ujar Imam yang pernah memperoleh penghargaan profesi tertinggi sebagai Ahli Kehormatan Bidang Geologi Teknik (Honorary Engineering Geologist) dari IAGI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement