Senin 23 Nov 2020 13:30 WIB

AstraZeneca Mulai Uji Coba Injeksi Alternatif Covid-19

Injeksi alternatif dikembangkan menggunakan antibodi yang diproduksi pasien Covid

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Injeksi alternatif dikembangkan menggunakan antibodi yang diproduksi pasien Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/LM Otero
Injeksi alternatif dikembangkan menggunakan antibodi yang diproduksi pasien Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Suntikan anti-coronavirus alternatif yang ditujukan untuk melindungi mereka yang tidak dapat menerima vaksin akan memasuki uji coba akhir pekan ini. Obat tersebut dibuat oleh AstraZeneca, perusahaan farmasi yang bekerja sama dengan Universitas Oxford di Inggris yang mengembangkan vaksin umum.

Injeksi alternatif dikembangkan menggunakan antibodi yang diproduksi oleh satu pasien virus corona di AS. Injeksi lengan segera berlaku dan dapat melindungi orang dari penularan selama enam bulan hingga satu tahun. Jika uji coba terbukti berhasil, maka injeksi dapat digunakan untuk melindungi mereka yang tidak dapat diberikan vaksin karena faktor kesehatan seperti lansia.

Baca Juga

Sekitar seribu orang akan diberikan obat di Inggris akhir pekan ini sebagai tahapan awal. Adapun empat ribu orang lainnya dari seluruh dunia akan mengambil bagian dalam uji coba segera setelah tahap awal itu. Uji coba tersebut akan menggunakan sistem uji plasebo untuk mengetahui kegunaan obat tersebut.

Wakil presiden eksekutif Litbang biofarmasi di AstraZeneca Sir Mene Pangalos mengatakan obat antibodi itu akan hampir seperti vaksinasi pasif. "Akan ada sebagian orang, bahkan di dunia di mana vaksin sangat efektif, yang tidak akan menanggapi vaksin, atau pada kenyataannya tidak akan menggunakan vaksin, dan karenanya memiliki antibodi monoklonal sebagai terapi potensial menurut saya juga penting," kata Pangalos dilansir Arab News pada Senin (23/11).

Ketua Satgas Vaksin Inggris Kate Bingham mengatakan ratusan ribu orang mungkin tidak mendapat manfaat dari vaksin karena mereka tidak memiliki sistem kekebalan yang berfungsi. Dengan demikian menurutnya di sinilah peran injeksi AstraZeneca.

"Sangat penting bagi kami untuk tidak meninggalkan siapa pun saat kami semakin dekat untuk menemukan vaksin dan mengembangkan lebih banyak jenis perawatan untuk Covid-19," ujar Bingham.

"Kami khususnya perlu memastikan mereka yang tidak dapat diberikan vaksin, seperti orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan, memiliki alternatif yang tersedia yang akan membantu melindungi mereka," lanjut Bingham.

Akan tetapi AstraZeneca memperkirakan harga injeksi alternatif itu akan mahal dan sulit diproduksi dalam skala besar. Kemungkinan injeksi ini akan ditargetkan pada kelompok berisiko tertentu di negara-negara di seluruh dunia.

AstraZeneca mengatakan suntikan juga dapat melindungi penghuni panti jompo jika terjadi wabah virus corona skala kecil. Kemanjuran pencegahan obat akan diuji dalam percobaan kedua pada individu di AS dan Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement