Ahad 22 Nov 2020 13:46 WIB

Peluang Bisnis UMKM tak akan Pernah Tertutup

Meski pandemi Covid-19 belum berlalu, prospek bisnis UMKM tetap cerah

Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta  Eman Sulaeman Nasim (dua kiri)
Foto: .
Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta Eman Sulaeman Nasim (dua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 diperkirakan belum segera berlalu kendati vaksinnya telah digunakan awal tahun depan.  Kehidupan juga tidak akan kembali pada kebiasaan sebelum terjadi pandemi.

Meski demikian, peluang bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diperkirakan tetap memiliki prospek. Sebab di kebiasaan baru pascapandemi, masyarakat memerlukan banyak produk yang sebelumnya tidak diperlukan.

"Ini menjadi prospek bisnis yang bisa digarap pelaku UMKM . Syaratnya bekerja dengan sungguh sungguh, menjaga kualitas produk dan terus melakukan kegiatan promosi," ujar Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta  Eman Sulaeman Nasim, dalam acara Webinar “Pelatihan Peningkatan kapasitas UMKM" di Jakarta.

Dosen tetap Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Manajemen STIAMI ini menyebutkan saat ini dan beberapa tahun ke depan, masyarakat masih akan memerlukan banyak masker, hand sanitizer, face shield dan alat pelindung diri lainnya, untuk mencegah penularan covid-19. Masyarakat juga membutuhkan minuman dan makanan kesehatan yang dapat menjaga imun tubuh.

Produk-produk itu bisa dibuat pelaku UMKM. Sehingga menjadi prospek dan peluang bisnis bagi UMKM di masa dan pascapendemi. "Disamping usaha-usaha yang selama ini sudah ditekuni UMKM seperti kuliner, pembuatan kerajian, jasa pengiriman online dan yang lainnya,” ujar Eman menambahkan di webinar kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut STIAMI dengan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta, ini.

Eman menegaskan peluang usaha dan prospek bisnis bagi UMKM tidak akan pernah tertutup. Ada banyak peluang usaha yang tidak bisa dimasuki perusahaan atau pelaku usaha berskala atau modal besar. Sebaliknya perusahaan besar bisa diajak kerja sama.

Bahkan perusahaan besar juga berkepentingan adanya pelaku UMKM. “Yang utama adalah pelaku UMKM harus dapat memproduksi atau menjual apa yang laku dipasar karena orientasi kita sebagai pengusaha adalah pasar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement