Sabtu 21 Nov 2020 14:01 WIB

Literasi Digital Bekal Santri untuk Hadapi Revolusi Industri

Kemampuan literasi digital penting untuk santri di era digital

Halaqah Santri
Foto: Dok Istimewa
Halaqah Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Literasi digital merupakan bekal penting santri dan generasi milenial Muslim menghadapi era Revolusi Industri 4.0.

Ketua Yayasan MataAir, Abdurrahman Shaleh Fauzi, mengatakan pemanfaatan media sosial sangat relevan dengan kondisi saat ini.  

Baca Juga

“Pandemi memaksa kita untuk masuk dalam dunia digital lebih dalam, ini menjadi satu satunya cara kita berkomunikasi sehari hari agar tetap produktif dan tidak ketingggalan informasi,” terang pria yang biasa disapa Fauz ini dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/11). 

Kegelisahan Fauz menjadi alasan kegiatan ini diselenggarakannya diskusi interaktif bertajuk Halaqah Santri Digital dengan tema “Menjawab Tantangan New Normal Melalui Kreasi Konten Digital” yang diselenggarakan di Resto Kampung Sawah Kudus, Jumat (20/10).

Kegiatan ini terselenggara atas prakarsa MataAir Foundation melanjutkan pendampingan dan kolaborasi bersama santri dan pelajar se Kabupaten Kudus.

Dengan menggandeng Direktorat PD Pontren Kemenag RI dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus, tercatat 50 peserta aktif dari berbagai madrasah dan pondok pesantren. 

Menurut Fauz, pelajar jangan sampai gagap dengan dunia digital. Fenomena yang terjadi ialah banyak pelajar dan santri yang telah memanfaatkan  media sosial, namun tak sedikit pula yang justru jadi korban media sosial karena belum menguasai pemahaman literasi digital dengan baik.

“Kita harus bisa mengelola media sosial dengan sebaik mungkin dengan menghindari nilai dan dampak negatif yang timbul dari penggunaan media sosial,” ujar dia. 

Fauz berharap lahirnya talenta muda kreatif yang mampu menjadi kreator konten digital dengan menggunakan berbagai platform media sosial sebagai sarana melakukan kreatifitas digital.

Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdhlatul Ulama Kudus, Muhammad Chasan Fauzi, mengatakan harapannya di hadapan para peserta yang mengikuti kegiatan ini baik secara daring melalui zoom virtual maupun luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Menurutnya, sudah saatnya pelajar dan santri memahami dan memanfaatkan literasi digital agar mampu menguasai ruang publik di era Revolusi Industri yang ditandai dengan disrupsi digital. 

“Halaqah Santri Digital ini ialah ikhtiar MataAir Foundation bersama Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Kudus agar pelajar dan santri dapat menjadi kreator digital yang terdidik dan terlatih di generasi ini,“  ujar Fauzi.

Fauzi  menganggap halaqah ini merupakan solusi yang strategis dan berdampak positif untuk mengurangi kejenuhan pelajar dan santri yang terpaksa melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar dari rumah selama ini.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement