Jumat 20 Nov 2020 20:06 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Hong Kong Merosot Drastis

Biro perjalanan di Hong Kong mulai kesulitan membayar gaji karyawan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Fuji Pratiwi
Istana ikonik di Disneyland Hong Kong. Hong Kong harus menghadapi penurunan wisatawan hingga 99 persen tahun ini.
Foto: EPA
Istana ikonik di Disneyland Hong Kong. Hong Kong harus menghadapi penurunan wisatawan hingga 99 persen tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Hong Kong mencatat, sekitar 56 juta orang mengunjungi kota itu pada tahun lalu. Sedangkan tahun ini, Hong Kong harus menghadapi penurunan wisatawan hingga 99 persen.

Data pemerintah menunjukan, kedatangan wisatawan telah turun 96 persen menjadi 99 persen secara tahunan terhitung sejak Februari 2020. Meski bulan ini kemungkinan ada peningkatan dari kunjungan wisatawan Singapura, jumlahnya tidak akan naik signifikan, demikian dilansir Reuters, Jumat (20/11).

Baca Juga

Hong Kong menduduki peringkat nomor satu wisata global pada 2019 oleh perusahaan riset Euromonitor International. Kebanyakan wisatawan berasal dari daratan China yang tertarik pada perpaduan budaya yang semarak, pemandangan pelabuhan yang dramatis, dan pusat belanja kelas dunia di Hong Kong.

Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam mengatakan, pembukaan kembali perbatasan dengan daratan tetap menjadi prioritas. Namun, pejabat China tidak menunjukkan indikasi mereka bersedia melakukannya sampai kasus virus corona di Hong Kong menjadi nol.

 

Pemerintah kota telah mencoba untuk memacu pariwisata lokal dengan menawarkan tur gratis untuk kelompok kecil, tetapi operator mengatakan itu hanya sedikit membantu. Lusinan agen perjalanan telah memberi tahu staf mereka untuk mengambil cuti tanpa bayaran mulai Desember 2020 karena tidak lagi mampu membayar gaji atau sewa.

Sektor pariwisata menyumbang sekitar lima persen dari produk domestik bruto atau sekitar 18 miliar dolar AS. Jumlah tersebut tidak termasuk uang yang dihabiskan di toko-toko dan restoran lokal. Sektor pariwisata Hong Kong secara langsung mempekerjakan sekitar 260 ribu orang.

Bisnis pertemuan dan konvensi kota juga cenderung mengalami penurunan pendapatan hingga 90 persen tahun ini. Ketua Asosiasi Industri Pameran & Konvensi Hong Kong, Stuart Bailey, menyatakan, angka itu setara dengan sekitar 50 miliar dolar Hong Kong.

Sektor, yang mempekerjakan sekitar 80 ribu orang orang harus membatalkan sebagian besar acara tahun ini. "Orang-orang tidak optimistis kami akan kembali ke level 2019, setidaknya dalam 18 bulan hingga dua tahun," ujar Bailey.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement